Page 116 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 116

KEPADA SENATOR, MENAKER IDA JELASKAN PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN DI
              NEGARA PENEMPATAN
              JAKARTA  -  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menjelaskan  kebijakan  dan
              program perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada masa adaptasi kebiasaan baru di
              negara penempatan kepada seluruh Anggota Komite III DPD RI di Komplek Parlemen Senayan,
              Jakarta, Selasa (31/8/2021).

              Dalam raker yang dibuka Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti dan dipimpin oleh Ketua
              Komite  III  DPD  RI  Sylviana  Murni  serta  dihadiri  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Pekerja  Migran
              Indonesia  (APPMI)  Muazzim  Akbar,  Menaker  Ida  Fauziyah  mengatakan  bahwa  sesuai
              Kepmenaker  Nomor  151  Tahun  2020,  pihaknya  telah  melakukan  penghentian  sementara
              penempatan PMI di masa pandemi Covid-19.

              "Kepmen ini lahir 20 Maret 2020, Kepmen ini benar-benar untuk menyelamatkan jiwa, memutus
              mata rantai penyebaran baik nasional maupun secara global," ujarnya.
              Menurut Menaker Ida Fauziyah, penghentian sementara PMI ini juga terkait kebijakan negara
              penempatan yang melakukan pengetatan masuknya WNA, pengetatan visa, keharusan karantina
              dan bukti bebas Covid-19, dan limitasi moda transportasi karena tak ada akses ke negara-negara
              penempatan.  "Semua  itu  menjadikan  biaya  sangat  tinggi,  karena  harus  transit  ke  bebarapa
              negara dan melakukan karantina," katanya.

              Dasar pelindungan Calon PMI pada masa pandemi Covid-19 ini adalah pasal 32, UU Nomor 18
              Tahun  2017,  karena  pertimbangan  keamanan  Covid-19  sebagai  penyakit  menular  dan
              menindaklanjuti Permen Nomor 17 Tahun 2019. "Kepmen ini dikeluarkan setelah koordinasi dan
              masukan antarkementerian," ucap Menaker Ida Fauziyah.

              Kepada  para  Senator,  Menaker  Ida  Fauziyah  menjelaskan,  berbagai  upaya  pelindungan
              Pemerintah kepada PMI pada masa pendemi Covid-19 yakni berkoordinasi dengan perwakilan
              RI (Atnaker), memberikan bantuan masker, hingga imbauan tidak mudik/pulang.

              Selain itu, lanjut Menaker Ida, Pemerintah berupaya memberikan perlindungan PMI di luar negeri
              pada  negara  penempatan  yang  menerapkan  lockdown,  yakni  dengan  berkoordinasi  dengan
              perwakilan RI (Atnaker) untuk melakukan tiga langkah.
              Pertama,  komunikasi  dengan  unsur  maupun  agency.  Bagi  PMI  habis  kontrak  dapat
              dibantu/fasilitasi  tetap  tinggal.  Sedangkan  PMI  yang  dimungkin  PMI  diberikan  pilihan  waktu
              kerja, tetap menerima upah/gaji sesuai aturan ataun atau kesepakatan para pihak.

              "Ketiga, memastikan protokol WHO di tempat kerja dan di tempat istirahat," kata Menaker Ida
              Fauziyah  didampingi  Dirjen  Binapenta  &  PKK  Suhartono,  Dirjen  Binwasnaker  &  K3  Haiyani
              Rumondang dan Dirjen PHI Jamsos Indah Anggoro Putri.

              Sedangkan upaya pelindungan PMI di dalam negeri (setelah bekerja) pada masa pandemi Covid-
              19 yakni koordinasi kementerian/lembaga terkait penanganan pemulangan/kepulangan PMI ke
              daerah asal.

              Kedua,  berkoordinasi  dengan  Kemenkes  terkait  permohonan  pemeriksaan  kesehatan  di
              debarkasi Indonesia bagi PMI pulang. Ketiga, berkoordinasi dengan Disnaker agar Petugas Desa
              Migran Produktif di desa aktif membantu Pemerintah Desa mengantisipasi PMI pulang. Keempat,
              pemberian  bantuan pemberdayaan  tenaga  kerja  melalui  program  inkubasi  bisnis  dan  tenaga
              kerja mandiri. CM (ars).



                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121