Page 53 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 53

TINGKATKAN PENDAFTAR WLKP, KEMNAKER TERAPKAN PENDEKATAN BERBASIS
              KEMANFAATAN
              Kementerian  Ketenagakerjaan  menerapkan  pendekatan  berbasis  kemanfaatan  dalam
              menyosialisasikan  Wajib  Lapor  Ketenagakerjaan  di  Perusahaan  (WLKP).  Pendekataan  ini
              diharapkan dapat meningkatkan kesadaraan perusahaan untuk mendaftar WLKP tidak hanya
              berdasarkan kewajiban semata, namun berdasarkan kebutuhan perusahaan akan pentingnya
              WLKP.

              Dirjen  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  K3  (Binwasnaker  dan  K3)  Kemnaker
              Haiyani  Rumondang,  mengatakan  bahwa  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  telah
              mencanangkan  '9  Lompatan  Besar  Kemnaker',  di  mana  salah  satu  poinnya  adalah  reformasi
              pengawasan ketenagakerjaan.

              "Melalui  reformasi  birokrasi  ini,  kami  ingin  mengubah  pendekatan  dalam  mensosialisasikan
              WLKP, agar WLKP tidak dianggap sebagai sebuah kewajiban, tetapi WLKP menjadi sesuatu yang
              bermanfaat dan benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan itu sendiri," katanya di Jakarta, Rabu
              (1/9/2021).

              Sementara  Direktur  Bina  Pemeriksaan  Norma  Hukum  Ketenagakerjaan  (Binariksa)  Kemnaker
              Yudi  Adiratna  mengatakan,  reformasi  pengawasan  ketenagakerjaan  sangat  diperlukan  untuk
              meningkatkan     kepatuhan    stakeholders   dalam    mengimplementasikan      norma-norma
              ketenagakerjaan, termasuk kepatuhan perusahaan dalam mendaftar WLKP.

              Untuk itu, sosialisasi WLKP yang dilakukan pihaknya saat ini tidak lagi fokus pada kewajiban
              pengusaha  dalam  mendaftarkan  perusahaannya  di  WLKP,  namun  pada  kemanfaatan  yang
              didapat perusahaan manakala telah didaftarkan di WLKP.

              "Kita  harus  mengubah  mindset,  Pemerintah  harus  mengubah  gayanya,  kalau  gayanya  gaya
              paksa  itu  sudah  nggak  jamannya,"  kata  Yuli  Adiratna  pada  acara  Sosialisasi  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan  di  Perusahaan  yang  dilaksanakan  secara  hybrid  di  Bandung,  Selasa
              (31/8/2021).

              Dia  menuturkan,  kepatuhan  perusahaan  dalam mendaftar  WLKP  masih rendah.  Dari  26  juta
              perusahaan secara nasional, baik perusahaan besar, menengah, maupun kecil, hanya 359.703
              perusahaan yang telah mendaftarkan diri di WLKP.

              Oleh karenanya, pendekatan kemanfaatan dan keuntungan yang didapat perusahaan setelah
              mendaftar WLKP harus lebih ditekankan. Di mana perusahaan yang telah melakukan pendaftaran
              di WLKP, maka secara otomatis akan terdaftar dalam database Kementrian Ketenagakerjaan,
              yang nantinya akan digunakan oleh Pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
              berkaitan dengan ketenagakerjaan kepada masyarakat umum ataupun kelembagaan.

              "Ini menjadi tantangan bagi kami, bagaimana memudahkan perusahaan melaporkan dan merasa
              ada manfaatnya. Jangan hanya terpaksa," ujar Yuli. CM (ars).















                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58