Page 73 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 73

KEMNAKER BAHAS STRATEGI AGAR WANITA BEBAS DARI PELECEHAN-
              DISKRIMINASI

              Kementerian Ketenagakerjaan berupaya memberi kenyamanan bekerja bagi perempuan tanpa
              diskriminasi,  kekerasan,  dan  pelecehan  seksual  di  tempat  kerja.  Upaya  tersebut  dengan
              mendorong komitmen dunia usaha dan industri dalam menjaga kelangsungan hubungan kerja
              yang harmonis.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro
              Putri mengatakan hal ini juga dilakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja.

              "Kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja dapat menimpa siapa saja dan merugikan
              semua pihak. Bagi pekerja mengakibatkan turunnya kinerja yang mempengaruhi produktivitas
              kerja,  sehingga  dapat  berdampak  pada  kelangsungan  usaha  bagi  pengusaha,"  ungkap  Putri
              dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9/2021).

              Putri  menyampaikan  hal  tersebut  dalam  Dialog  Kesetaraan  Upah  dan  Perlindungan  Hak-Hak
              Lainnya  bagi  Pekerja  Perempuan  di  Tempat  Kerja.  Dialog  tersebut  membahas  soal  strategi
              menciptakan Zero Tolerance for Harassment di dunia kerja.

              Putri  melanjutkan,  adanya  perbedaan  relasi  kekuasaan  antara  bawahan  dan  atasan  kerap
              menimbulkan  kasus  kekerasan  dan  pelecehan  di  dunia  kerja.  Mirisnya,  perempuan  menjadi
              kelompok yang rentan menjadi korban.

              Untuk itu Kemnaker menaruh perhatian terhadap peningkatan pelindungan hak-hak bekerja bagi
              pekerja  perempuan.  Hal  ini  dilakukan  mengingat  masih  ditemukannya  diskriminasi  pekerja
              perempuan dalam hubungan kerja yang membuat hubungan industrial yang tidak kondusif.
              "Dalam rangka peningkatan pelindungan dan perhatian hak-hak bekerja bagi perempuan Ditjen
              PHI dan Jamsos, menyelenggarakan Dialog Kesetaraan Upah dan perlindungan hak-hak lainnya
              bagi pekerja perempuan di tempat kerja," terangnya.

              Putri  menilai  upaya  peningkatan  pelindungan  ini  akan  berpengaruh  pada  tingkat  capaian
              kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Oleh karena itu, diperlukan adanya kepedulian bersama
              demi mewujudkan kenyamanan bekerja melalui pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual
              di tempat kerja, khususnya bagi pekerja perempuan.
              Ia  menambahkan  upaya  pelaksanaan  pelindungan  bagi  perempuan  di  tempat  kerja  ini
              memerlukan pengawasan dari pemerintah. Sebab, dalam praktiknya, masih ada pemberian hak-
              hak pekerja perempuan yang tidak sama dengan pekerja laki-laki meski perempuan memiliki
              tanggung jawab yang sama. Mulai dari hak cuti, tunjangan keluarga, fasilitas, ataupun jaminan
              sosial yang berbeda.

              "Undang-undang  telah  menegaskan  bahwa  setiap  pekerja  dilindungi  hak-haknya  atas
              keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan
              harkat dan martabat manusia," jelasnya.

              Sementara itu, Staf Ahli Kementerian Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari mengatakan pihaknya
              tak  hanya  fokus  pada  instrumen  dan  kebijakan  yang  telah  dilakukan  oleh  pemerintah.
              Khususnya, dalam menekan angka kekerasan seksual terhadap pekerja perempuan. Akan tetapi,
              Kemnaker juga turut mendorong agar Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
              SE.03/MEN/IV/2011 tentang Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja dapat
              dinaikkan menjadi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan sehingga aturan ini menjadi lebih kuat.

                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78