Page 50 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2021
P. 50

KJRI JEDDAH AMANKAN HAK GAJI BELASAN PMI

              Sebagai upaya mempermudah akses pelayanan dan pelindungan konsuler bagi para WNI di Arab
              Saudi,  Konsulat  Jenderal  RI  (KJRI)  Jeddah  menggelar  "Pelayanan  Terpadu"  di  Kota  Khamis
              Musheit, yang terletak di Barat Daya Arab Saudi sekitar 700 km dari Jeddah pada 27 - 28 Agustus.

              Dalam  kegiatan  tersebut,  petugas  juga  berhasil  membantu  agar  seorang  Pekerja  Migran
              Indonesia (PMI) tidak kehilangan hak upahnya.

              Kepada  petugas,  PMI  berinisial  AIO  mengaku  telah  bekerja  selama  14  tahun  di  Kota  Abha.
              Namun, dia baru menerima 9.600 riyal selama bekerja. "Anehnya, saat mengajukan penggantian
              paspor, petugas AIO telah membubuhkan tanda tangan dan sidik jari sebagai bukti gaji telah
              dibayar lunas. Petugas akhirnya menanyakan kapan lembar pembayaran itu ditandatangani,"
              ungkap  Konsul  RI  di  Jeddah  Eko  Hartono  dalam  keterangan  resmi  dikutip  RRI.co.id,  Selasa
              (31/8/2021) dari laman resmi Kemlu RI.

              Menurut Eko, AIO mengaku melakukannya beberapa saat sebelum mendatangi lokasi Pelayanan
              Terpadu. Majikan AIO dipanggil untuk menjelaskan fakta yang sebenarnya dan menyelesaikan
              kewajibannya secara kekeluargaan.

              "Beruntung  majikan  AIO  melunak  dan  mengakui  yang  sebenarnya.  Pria  yang  disebut-sebut
              berprofesi tentara itu akhirnya bersedia membuat surat pernyataan akan segera melunasi sisa
              gaji  AIO.  Tim  petugas  segera  menghubungi  perwakilan  BNI  di  Arab  Saudi  agar  segera
              menerbitkan rekening pribadi atas nama AIO," jelas Eko.

              "Dalam  menangani  perkara  sengketa  gaji,  posisi  KJRI  Jeddah  jadi  lemah  kalau  PMI  telah
              menandatangani atau membubuhkan sidik jari pada lembar pembayaran. Syukur kalau majikan
              jujur dan mau mengakui. Jika tidak, kan PMI jadi kehilangan haknya. Bicara hukum, bicara bukti,"
              tambahnya.

              Tim Yandu juga berhasil mengupayakan kenaikan upah bagi 13 PMI yang telah bekerja bertahun-
              tahun sebagai ART dan masih digaji di bawah standar.

              "Kenaikan nilai upah tersebut berhasil diperjuangkan setelah negosiasi alot dengan para majikan.
              Kesepakatan  tersebut  kemudian  dikuatkan  dalam  Perjanjian  Kerja  (PK)  dalam  dua  bahasa
              (Indonesia dan Arab) yang ditandatangai oleh majikan dan ART-nya," pungkas Eko.

              Di sela kegiatan Yandu, Tim juga menyalurkan bantuan COVID-19 berupa 15 paket sembako
              kepada PMI yang kehilangan pekerjaan, tidak digaji atau pengurangan gaji karena dirumahkan
              setelah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.























                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55