Page 73 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2021
P. 73

PEMKAB BONDOWOSO BERDAYAKAN PMI, BERI PRODUKTIVITAS USAHA

              Para  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  Bondowoso  menerima  pembinaan  pengembangan
              produktivitas  usaha  oleh  DPPKB  setempat  di  Hotel  Ijen  View.[Ihsan  Kholil/]  Bondowoso,
              Pemerintah  Kabupaten  (Pemkab)  Bondowoso  melakukan  pemberdayaan  terhadap  para
              perempuan  atau  janda  yang  ditinggal  suaminya  karena  terpapar  Covid-19.  Terutama  bagi
              mereka yang saat ini menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai Pekerja Migran
              Indonesia (PMI).

              Pemberdayaan tersebut dilakukan dengan memberikan pembinaan pengembangan produktivitas
              usaha bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia, yang digelar di Hotel Ijen View, Selasa (31/8).

              Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bondowoso Agus
              Suwardjito menerangkan, jangan sampai pekerja migran yang pulang kampung malah menjadi
              beban keluarga karena tak bisa bekerja.

              "Termasuk keluarga TKI/TKW yang masih di sana, keluarga di sini betul-betul kita berdayakan.
              Jangan sampai penghasilan yang didapat dari sana menjadi tidak produktif," ungkapnya.

              Menurutnya,  pemerintah  menginginkan  agar  para  PMI  terutama  perempuan  "single  parent"
              dapat memanfaatkan penghasilan yang didapat selama bekerja di luar negeri, lebih produktif
              dan inovatif. Agar ke depan, diharapkan selama masa pandemi Covid-19, mereka tidak perlu lagi
              kembali ke luar negeri untuk mencari nafkah.

              "Makanya  harapan  kita  nanti  mereka  itu,  dari  modal  yang  didapat  itu  dimanfaatkan  untuk
              berproduksi," ujarnya saat dikonfirmasi.

              Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan
              (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, Dr Andriyanto, SH MKes., menerangkan bahwa di Jawa Timur
              terdapat 5.563 anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

              Dari angka tersebut, 55 persen diantaranya anak yatim, 3 ribu lebih perempuan otomatis menjadi
              tulang punggung keluarga. "Para perempuan terutama yang menjadi tulang punggung keluarga,
              agar berinovasi dalam produktivitas," urainya.

              Kata  Andriyanto,  banyak  PMI  bekerja  di  luar  negeri  meninggalkan  anak-anaknya,  sehingga
              perlunya pendampingan khusus terutama dari sektor ekonomi. Lebih dari itu, mereka perlu diberi
              pemahaman akan pentingnya membekali diri dengan keterampilan berwirausaha mandiri.
              "Agar usaha bagaimana membuat batik, sabun. Diharapkan ada peningkatan ekonomi keluarga.
              Sehingga di masa pandemi ini, keinginan untuk ke luar negeri menjadi kecil," tandasnya. [san].























                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78