Page 153 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2021
P. 153

KEMNAKER SEBUT KEBIJAKAN ANIES REVISI KENAIKAN UPAH PICU POLEMIK

              Kementerian Ketenagakerjaan menyebut akan mengawal pelaksanaan pengupahan berdasarkan
              PP Nomor 36 Tahun 2021 terkait polemik yang muncul karena revisi UMP.

              Kementerian Ketenagakerjaan menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang
              merevisi Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 memicu polemik.

              Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Chairul Fadly menjelaskan, pemerintah telah
              memberlakukan  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  sebagai  landasan  hukum
              penetapan Upah Minimum (UM) di seluruh daerah di Indonesia.

              Pemerintah berharap seluruh Pemerintah Daerah dalam menetapkan UM di daerahnya untuk
              mengacu pada ketentuan yang berlaku.

              "Penetapan upah yang tidak berdasarkan ketentuan yang berlaku akan menimbulkan polemik di
              masyarakat.  Seperti  yang  terjadi  di  Provinsi  DKI  Jakarta,"  ujar  dia  kepada  wartawan,  Rabu
              (29/2021).

              Chairul  menjelaskan,  pihaknya  telah  berkoordinasi  dengan  Kemendagri,  Kepala  Disnaker  se-
              Indonesia, serta Pengawas Ketenagakerjaan mengenai adanya polemik yang terjadi saat ini.
              Hasilnya  adalah  Kementerian  Ketenagakerjaan  akan  mengawal  pelaksanaan  pengupahan
              berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021, di mana pembinaan yang kita kedepankan.

              "Sehingga dalam mengawal pelaksanaan pengupahan, dinas ketenagakerjaan wajib memberikan
              pemahaman  kepada  pengusaha  dan  pekerja/buruh  bahwa  upah  minimum  (UMP  dan  UMK)
              adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja kurang dari 12 bulan. Adapun
              tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan struktur dan skala
              upah," jelas dia.
              Ia  menjelaskan,  dalam  hal  pembinaan  teknis  telah  dilakukan  secara  optimal  dan  belum
              membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, maka dilakukan pengawasan teknis meliputi dampak
              pelaksanaan kewenangan bidang ketenagakerjaan yang sudah diserahkan kepada pemerintah
              daerah, maka pemerintah melakukan pengawasan teknis melalui pengkajian ulang, monitoring,
              dan evaluasi.

              "Jika  pengawasan  teknis  tersebut  belum  membuahkan  hasil,  maka  dilakukan  tahapan  teknis
              selanjutnya berupa pemeriksaan reguler dan pemeriksaan khusus atau investigatif. Dari hasil
              pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan  maka  untuk  selanjutnya
              digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
              undangan," kata dia.

              Adapun penetapan upah yang tidak berdasarkan ketentuan yang berlaku akan menimbulkan
              polemik di masyarakat, seperti yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Pihaknya akan memfasilitasi
              jika  ada  perbedaan  pandangan  termasuk  kenaikan  upah  minimum  di  DKI,  karena  unsur
              pembinaannya yang akan dikedepankan.

              "Upah Minimum itu penetapannya telah disepakati oleh 3 pihak, upah itu memang hak pekerja
              tapi juga harus diingat dan disesuaikan dengan kemampuan pengusaha," tandas dia.

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi dan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP)
              2022 di DKI sebesar 5,1 persen menjadi Rp4.641.854 dari ketetapan sebelumnya hanya 0,85
              persen sebesar Rp4.453.935.





                                                           152
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158