Page 5 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2021
P. 5

Meski begitu, Andri bisa dibilang lebih beruntung jika dibandingkan dengan Candra (25). Upah
              yang didapat buruh pabrik di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat itu selalu sama seperti UMK.
              Alhasil, keputusan mengenai kenaikan UMK sangat dinanti-nanti oleh Candra. Namun sayang,
              hal itu hanya berakhir jadi mimpi semata.

              UMK di Kabupaten Bandung Barat tak tak naik tahun depan. Dengan demikian, upah Candra
              juga tak berubah, yakni masih Rp3.272.688.

              Upah  yang  didapatkan  selama  bekerja  tujuh  tahun  itu  tak  sebanding  dengan  biaya  hidup
              keluarga sehari-hari.

              "Soalnya biaya jadi tidak hanya untuk sendiri, tapi untuk keluarga juga. Kebutuhan saat sendiri
              dengan sudah berkeluarga pasti beda," ungkap Candra.

              Nahasnya  lagi,  perusahaan  tempat  Candra  bekerja  tak  transparan  dalam  memberikan  uang
              lembur. Buruh tak pernah tahu berapa tambahan uang lembur setiap jamnya.

              "Di pabrik ini transparansi itu hampir tidak ada, Jadi membingungkan. Kami menghitung pas
              gajian. Oh, ada lebih, berarti itu dari uang lembur," katanya.

              Setiap  meminta  penjelasan  kepada  manajemen,  Candra  dan  rekan-rekan  seperjuangan  tak
              pernah mendapatkan jawaban yang pasti.
              "Kalau ditanya jawabnya tidak tahu, tidak pernah jelas," imbuh Candra.

              Upah yang tak pernah cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat Candra menjual cincin
              pernikahannya pada 2020 atau beberapa bulan setelah menikah.

              Setelah kejadian itu, Candra dan istri memutuskan untuk membuka usaha kecil-kecilan agar ada
              pemasukan tambahan. Ia berjualan jajanan di depan teras rumah.
              "Sekarang mau memberanikan diri karena masih muda, masih punya tenaga. Kalau nanti makin
              tua tenaga juga berkurang," ujar Candra.

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil sebelumnya telah menetapkan UMK di 27
              daerah di Jawa Barat. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor:
              561/ Kep.732-Kesra/ 2021 tanggal 30 November 2021 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota
              di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022.

              Penetapan tersebut juga tak lepas dari beberapa dasar peraturan, yaitu Undang-Undang (UU)
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
              Daerah, UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah RI Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan surat Menteri Ketenagakerjaan.

              Selain itu, penetapan juga dilakukan berdasarkan rekomendasi besaran penyesuaian nilai UMK
              dari 27 bupati dan wali kota seluruh Jawa Barat, juga berita acara dewan pengupahan.

              Dari hasil penetapan tersebut, besaran UMK 2022 untuk daerah domisili Andri dan Candra yakni
              Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat tak naik dari tahun sebelumnya.

              Dalam  PP  Nomor  36  Tahun  2021  dijelaskan  bahwa  penetapan  UMK  dapat  dilakukan  oleh
              gubernur. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.






                                                            4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10