Page 259 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 259

BURUH MINTA GANJAR REVISI UMK 2022, ANCAM TUNTUT KE PTUN

              Massa  buruh  kembali  demo  menuntut  Gubernur  Jawa  Tengah  Ganjar  Pranowo  merevisi
              keputusan soal upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2022. Jika tidak, massa mengancam
              akan membawa ke ranah hukum.

              Massa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng itu tiba di depan kantor Gubernur
              Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang, sekitar pukul 14.00 WIB dan langsung melakukan orasi.
              Mereka juga membawa poster berisi tuntutan antara lain meminta kenaikan upah 10 persen.

              Sekretaris  KSPI  Jateng  Aulia  Hakim  mengatakan  keputusan  soal  UMK  Jateng  2022  sangat
              mengecewakan. Perhitungan usulan kenaikan 10 persen yang dikemukakan sejak sebelum UMK
              diputuskan  itu  sudah  berdasarkan  perhitungan  kebutuhan  tambahan  untuk  perlengkapan  di
              masa pandemi.

              "Dengan usulan kami sampaikan kemarin, tambahan di masa pandemi, yang kami kalkulasi 10
              persen ke atas," kata Aulia di lokasi demo, Selasa (7/12/2021).

              Tuntutan lainnya yaitu melaksanakan putusan MK yang menyatakan UU Nomor 11/2020 Cipta
              Kerja cacat formil dan melanggar UUD 1945. Massa juga meminta ada revisi keputusan Gubernur
              Jawa Tengah Nomor 561/39 tahun 2021 tentang UMK Jateng 2022.

              "Bila Pak Gub tidak menggubris, analisa kami pasti Pak Gub patut diduga melawan hukum, akan
              tempuh jalur pidana dan PTUN. Hukum tertinggi di negara, tertinggi adalah UU 45. Kalau UU 45
              dilanggar apalagi hukum yang ada?" ujarnya.

              Ia menjelaskan akan melakukan aksi secara berkesinambungan jika tuntutan tidak terpenuhi.
              Aulia juga menjelaskan soal surat edaran Gubernur Jateng No. 561/0016770 tentang Struktur
              dan Skala Upah di Perusahaan Tahun 2022 tidak mengatur sanksi.
              "Pak  Gub  memang  merangkaikan  dengan  SE  soal  struktur  skala  upah.  Dari  23  ribu  lebih
              perusahaan manufaktur yang terdata di kami, hanya 200 yang melaksanakan. Artinya 12 persen
              tidak ada. Struktur skala upah sudah diatur undang-undang sejak dulu, tidak ada sanksinya,
              hanya administrasi," jelasnya.

              Ia menjelaskan massa aksi pada 9 Desember 2021 akan lebih banyak. Aulia juga menambahkan
              jika  tuntutan  tidak  dipenuhi  maka  jika  Ganjar  maju  Pilpres  2024  para  buruh  akan
              mempertimbangkan pilihan mereka dan tidak langsung mendukung karena pemerintah tidak pro
              buruh.

              "Maka hari ini kita SPMI, memang elemen KSPI, hanya pemanasan. Tanggal 9 semua federasi
              akan kembali. Kalau tidak lakukan revisi kami sebagian buruh merasa pemerintah tidak pro.
              Ketika pemimpin tidak pro, maka, ketika Pak Gub misal ingin jadi pemimpin bangsa 2024 maka
              kami akan pertimbangkan itu," jelasnya.

              Hingga pukul 16.40 WIB, sebagian massa masih berada di depan kantor Gubernur Jawa Tengah
              dengan  mobil  komando  mereka.  Arus  lalu  lintas  tidak  terganggu,  hanya  dilakukan  rekayasa
              dengan menutup satu ruas jalan sisi barat.











                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264