Page 363 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 363

Untuk  menjembatani  informasi  mengenai  kenaikan  UMK  tersebut  bila  nanti  telah  disetujui
              provinsi,  ia  mengaku  akan  segera  mensosialisasikannya.  Sehingga  informasi  tersebut  bisa
              tersebar merata ke seluruh perusahaan dan juga karyawannya.

              “Kita juga nanti akan bersurat ke perusahan-perusahaan, agar informasi ini bisa tersebar luas.
              Jangan sampai informasinya hanya kita saja yang tahu,”ujarnya.

              Terkait  masih  adanya  perusahaan  yang  disinyalir  belum  menaati  aturan  pengupahan  hingga
              jaminan perlindungan kesehatan bagi karyawannya, Imron menjelaskan bahwa pemberian upah
              berdasarkan UMK idealnya hanya diberikan kepada karyawan yang bekerja masih berjalan 0-1
              tahun.

              Sementara  bagi  pekerja  yang  sudah  berjalan  13  bulan  ke  atas,  akan  diberikan  pengupahan
              dengan pola struktur skala upah. “Itu tergantung dari perjanjian antara serikat pekerja dengan
              pekerjanya  dan  perusahaan.  Mereka  ada  kesepakatan  lain  lagi,  sehingga  nanti  upah  yang
              ditetapkan bersadarkan pola struktur segala upah. Nilainya bisa di atas UMK,”jelasnya. Terkait
              jaminan  kesehatan  dan  lainnya,  pihaknya  sudah  beberapa  kali  berkoordinasi  dengan  BPJS
              kesehatan dan ketenagakerjaan.

              Di  mana  untuk  jaminan  kecelakaan  dan  keselamatan  kerja,  dimulai  dari  Agustus  2021  ini.
              Diakuinya, rata-rata perusahaan sudah ditanggung oleh BPJS yang dibayarkan menggunakan
              anggaran Pemda.

              “Jadi semua honor dan kontrak yang ada di Lombok Barat, sudah terdaftarkan di BPJS,” ungkap
              dia. Kendati diakui banyak perusahaan yang belum memberikan BPJS ketenagakerjaan. Karena
              banyak perusahaan yang belum mampu untuk membayar itu bagi karyawannya.

              Terlebih selama pandemi, banyak karyawan yang jam kerjanya harus bergantian, pengaturan
              waktu kerja dan pengaturan masuk kerja (shift-shiftan). Sehingga banyak pekerja yang justru
              merangkap pekerjaan agar pembayaran gajinya menjadi lebih efektif.
              “Sehingga lambat laun, teman-teman pekerja ini kan banyak yang menarik uang BPJSnya untuk
              membiayai kehidupannya,”bebernya. Dari 500 lebih perusahaan di Lobar, disebutnya sudah 50
              persen  perusahaan  patuh  terhadap  regulasi  pengupahan  dan  jaminan  kesehatan  maupun
              ketenagakerjaan bagi pekerjanya.
              “Kalau upah idealnya memang harus tetap dilaksanakan. Karena ketentuan undang-undang, tapi
              kalau BPJS mungkin tidak semua bisa memberikan itu. Persentasenya paling sekitar 20 persen
              yang menerapkan itu,”ungkapnya.

              Sejauh  ini,  pemberian  sanksi  kepada  perusahaan  yang  belum  menaati  ketentuan  itu  masih
              bersifat  sanksi  administrasi.  Meski  selama  ini  belum  ada  perusahaan  di  Lombok  Barat  yang
              diganjar sanksi tersebut.

              (win)

              Caption:

              ILUSTRASI: Pekerja asal Lombok Barat. UMK Lobar tahun 2022 hanya naik Rp 23 ribu.









                                                           362
   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368