Page 433 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 433

SIASAT SINDIKAT PEMBUAT KARTU PRAKERJA FIKTIF RUGIKAN NEGARA
              MILIARAN RUPIAH
              Polda Jawa Barat membongkar praktik pembuatan kartu prakerja fiktif hingga bikin negara rugi
              miliaran. Data NIK untuk mendaftar kartu prakerja didapat dari hasil membobol website BPJS
              Ketenagakerjaan.

              Sindikat ini dibongkar oleh Subdit 1 Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang dipimpin
              Kasubdit Kompol Andry Agustiano. Ada empat orang yang ditangkap, yakni pelaku utama BY
              ditangkap di Samarinda, kemudian empat lainnya AP, AE, RW dan WG ditangkap di Bandung.

              Kasus  ini  diawali  dengan  banyaknya  informasi  kartu  prakerja  fiktif.  Tim  Subdit  1  Kemudian
              melakukan penyelidikan.

              Tim kemudian berhasil mengamankan empat orang di Bandung. Tim melakukan pengembangan
              dan menangkap pelaku utama yang bertugas membobol data di BPJS Ketenagakerjaan untuk
              mendapatkan NIK yang digunakan registrasi kartu prakerja.

              "Kasus berawal dari banyaknya patroli siber yang melihat ada dugaan pemalsuan kartu prakerja
              yang  jadi  prioritas  pemerintah  di  mana  pemerintah  memberikan  prioritas  anggaran  fantastis
              sehingga  kami  melakukan  penyelidikan,"  ujar  Direktur  Reserse  Kriminal  Khusus  Polda  Jabar
              Kombes  Arief  Rachman  di  Mapolda  Jabar,  Jalan  Soekarno-Hatta,  Kota  Bandung,  Senin
              (6/12/2021).

              Arief menuturkan dalam perkara ini BY berperan signifikan. Dia mengambil data yang ada di
              website BPJS ketenagakerjaan yang nantinya NIK digunakan untuk mendaftar di kartu prakerja.
              Dia memastikan bila data NIK itu didapat dari BPJS Ketenagakerjaan bukan website Dukcapil.

              "Data kependudukan ini didapatkan dari scrapping random dari BPJS Ketenagakerjaan bukan
              dari Dukcapil tapi dari website tersebut. Ini jadi penekanan dan hasil penyidikan maksimal," kata
              dia.

              Pengambilan data tersebut dilakukan oleh BY dengan membuat script untuk scrapping secara
              random data NIK dan KK yang didapat dari website BPJS Ketenagakerjaan. BY mendapatkan
              total hasil data sebanyak 12.401.328 data dengan data NIK dan data foto yang berhasil diambil
              sebanyak 322.350. Data tersebut kemudian disimpan di penyedia VPS yang servernya di Amerika
              Serikat.

              "Dari  data  tersebut,  yang  terverifikasi  sistem  sampai  minta  email  sebanyak  50  ribu  data.
              Kemudian sekitar 10 ribu akun yang bisa sampai tahapan mendapatkan OTP dari sistem," tutur
              dia.

              BY juga kemudian membuat script untuk membuat KTP palsu dan email palsu secara massif. Dia
              kemudian mendaftarkan secara otomatis di dashboard website prakerja.

              Data  NIK,  foto  dan  KTP  palsu  yang  sudah  teregister  sebagai  akun  prakerja  itu  kemudian
              dikirimkan ke AP. Tersangka AP kemudian menggunakan data itu untuk mengikuti rangkaian
              pelatihan bersama tiga tersangka lain hingga mendapatkan sertifikat lolos pelatihan.

              Uang dari kartu prakerja fiktif itu kemudian dimasukkan ke dalam e-wallet yang kemudian di
              transfer ke 11 rekening. Perbuatan mereka disebut telah mendapatkan keuntungan Rp 2,5 miliar
              hingga Rp 15,3 miliar.




                                                           432
   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438