Page 429 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 429

Penolakan  kenaikan  UMP  yang  begitu  rendah,  atau  perbulannya  hanya  Rp  18.817,11  ini,
              menimbulkan kekecewaan bagi para buruh. Ratusan buruh atas nama SPPP SPSI Provinsi Jambi
              melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jambi, pukul 11.00.

              "Ini sangat merendahkan harkat dan martabat kami sebagai buruh, jika dihitung kenaikan gaji
              kami hanya Rp 700," sambungnya di depan kantor Gubernur Jambi. Mereka menuntut Pemprov
              Jambi,  menaikkan  upah  minimum  Provinsi  sebesar  10  persen.  Kemudian  juga  meminta
              membentuk dewan pengupahan kabupaten.

              Selanjutnya menuntut menjalankan struktur dan skala upah untuk kelipatan masa kerja 3 tahun
              masing-masing 15 persen dan mengangkat karyawan kontrak menjadi karyawan tetap untuk
              masa kerja di atas lima tahun.

              "Harga minyak goreng saja sudah mulai naik, masak UMP hanya 0,72 persen naiknya. Kami ingin
              kenaikan  10  persen,"  sebut  Don  Fredy.  Saat  itu,  ratusan  pekerja  buruh  mendatangi  kantor
              Gubernur Jambi dengan membawa bendera dari SPPP-SPSI Provinsi Jambi.
              Mereka berjalan kaki dari Tugu Juang, Simpang Tiga Sipin, sampai ke Kantor Gubernur Jambi.
              Sepanjang  jalan,  para  buruh  menyampaikan  orasi.  Saat  berjalan  menuju  kantor  gubernur,
              sepanjang  jalan  dari  Kam-bang,  sampai  daerah  perkantoran  di  Simpang  BI  sampai  kantor
              gubernur dijaga oleh polisi. Bahkan, untuk ketertiban dalam menyampaikan aspirasi, mereka
              dikawal oleh mobil polisi dari depan.

              Di kantor gubernur, ratusan buruh tersebut langsung disambut Gubernur Jambi Al Haris. Kata
              Haris, dia yang terlahir dari seorang buruh, maka dirinya akan memperjuangkan hak para buruh.

              Beberapa waktu lalu, Pemprov Jambi sendiri juga telah berkirim surat ke Kemenaker RI terkait
              kenaikan UMP Jambi. Pasalnya dia mengusulkan agar UMP Jambi naik sebesar 4,5 persen atau
              mencapai Rp 68 ribu. Ini setelah melakukan kajian bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
              Jambi.
              "Saya ada di sini karena kalian, maka jangan khawatir, saya tidak akan mengkhianati buruh,"
              kata dia. Kemudian, saat ini memang ada beberapa kesalahan dari perusahaan, bahwa saat ini
              perusahaan  berpatok  pada  UMP  dalam  pembayaran  gaji,  padahal,  kata  Haris,  UMP  tersebut
              diberikan kepada mereka yang bekerja kurang dari satu tahun. "Saya akan menegur perusahaan,
              karena ini salah dan harus diperbaiki lagi," sebutnya.

              Haris akan mendorong kabupaten kota yang belum menerapkan Upah Minimum Kabupaten atau
              Kota (UMK) untuk menerapkan UMK di daerahnya. Karena seperti daerah belum ada UMK yakni
              di Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Batanghari.

              "Saya akan panggil bupati atau walikota yang belum menetapkan UMK ini, jadi ini nanti bisa
              diberlakukan  bagi  perusahaan.  Sehingga,  setelah  itu  diberlakukan,  maka  para  buruh
              menggunakan UMK, tidak UMP lagi," jelasnya.
              Pihaknya  juga  akan  mengusulkan  ke  DPRD  Provinsi  Jambi  untuk  membentuk  perda  terkait
              pengupahan,  sehingga  ke  depannya  bisa  berpatok  pada  perda  yang  telah  ditetapkan  untuk
              penetapan  UMP  di  Jambi.  "Kalau  terkait  usulan  kenaikan  UMP  sudah  kita  sampaikan,  dan
              sekarang masih menunggu hasilnya," sebutnya. Setelah Haris memberikan penjelasan, para buru
              SPPP- SPSI sepakat dan langsung membubarkan diri, (slt/rib)

              caption-  TOLAK:  Ratusan  buruh  SPPP-SPSI  Provinsi  Jambi  melakukan  unjuk  rasa  di  kantor
              gubernur Jambi karena kenaikan UMP yang begitu rendah. Mereka meminta UMP dinaikkan 10
              persen.



                                                           428
   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434