Page 441 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 441
Salah seorang orator mengatakan seharusnya UMP Sumut 2022 naik 7 persen. Alasannya karena
tahun 2021 UMP tidak naik. Dan soal Covid-19 dinilai tidak tepat alasan untuk tidak menaikkan
UMP 2022 sebab secara umum ekonomi telah bergairah kembali.
Dalam aksi itu buruh menumpahkan kekecewaannya kepada Gubernur Edy Rahmayadi. "Kami
kemarin milih bapak, tolong lah pak, kalau upah dinaikkan pertumbuhan ekonomi semakin naik,
karena yang paling banyak belanja itu adalah buruh," ujar orator pakai pengeras suara.
Akibat aksi itu arus lalu lintas di Jalan Diponegoro Medan macet. Massa buruh memblokir jalan
dan Kepolisian terpaksa mengalihkan rute ke Jalan RA Kartini. Namun jalannya aksi berlangsung
tertib dan dikawal kepolisian dan Satpol PP.
Di akhir aksi, buruh diterima Kadis Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian di Lantai 2 Kantor
Gubernur Sumut. Dalam pertemuan itu Baharuddin mengatakan Pemprov Sumut memahami apa
yang menjadi tuntutan sekelompok buruh yang menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor
Gubernur Sumut.
Kadis Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian mengatakan UMP Sumut 2022 sebesar Rp
2.522.609,94 oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah sesuai mekanisme.
Ia mengatakan, penetapan itu sudah sesuai dengan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang
Pengupahan. Penetapan itu juga sudah mempertimbangkan banyak aspek, seperti tenaga kerja,
satuan keluarga, tingkat daya beli, pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
"Tapi memang jika itu kita ikuti rumus itu kita ikuti, maka kenaikannnya itu hanya sedikit ada
kenaikan tapi sedikit. Ada juga beberapa kepala daearah atau 8 kabupaten/kota yang tidak
terdampak, artinya tidak naik dan tidak turun," kata Bahar.
Begitu pun, kata Bahar pihaknya menerima apa yang menjadi tuntutan buruh. Nantinya tuntutan
itu akan disampaikan kepada Gubernur Sumut yang pada hari yang sama sedang tugas di luar
Sumut. (A13/c) Penulis : Redaksi Sumber : Koran SIB.
440

