Page 111 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2021
P. 111

TEMUI MENKO POLHUKAM, KEPALA BP2MI BAHAS MARAKNYA KEJAHATAN
              PERDAGANGAN MANUSIA
              Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menko
              Polhukam Mahfud MD di kantornya, Rabu (22/9). Kedatangan Benny untuk menyikapi masih
              maraknya kejahatan perdagangan manusia.

              Dalam memberantas mafia penempatan ilegal pekerja migran, menurut Benny, dibutuhkan kerja
              sama semua pihak termasuk kementerian dan lembaga. Maka, BP2MI meminta arahan Menko
              Polhukam terkait dengan kejahatan perdagangan orang yang hingga hari ini masih terus terjadi.

              Menurut Benny, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun
              2021, tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas
              Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT TPPO). Dalam perubahan
              tersebut, Menko Polhukam terlibat sebagai ketua II GT TPPO.

              "Keterlibatan  peran  kementerian  dan  lembaga  menjadi  kewenangan  dari  Menko  Polhukam,
              sehingga tadi kami mohon arahan dan petunjuk dan Alhamdulillah direspon dengan baik," papar
              Benny, Rabu (22/9).

              Dia berharap, sinergi yang akan dilakukan Menko Polhukam menghasilkan kerja bersama serta
              menghadirkan  negara  bagi  pekerja  migran  Indonesia.  Menurutnya,  pekerja  migran  adalah
              pahlawan devisa.

              "Mereka penyumbang devisa terbesar kedua kepada negara ini, kita ingin membuktikan juga
              bahwa perintah presiden untuk melindungi PMI dari ujung rambut hingga ujung kaki benar-benar
              bisa diwujudnyatakan," pungkasnya.

              Sementara, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan akan segera menindaklanjuti khususnya
              beberapa hal yang terkait dengan kewenangan koordinasi Kementerian Bidang Politik, Hukum
              dan  Keamanan. Menurutnya,  sejauh  ini  negara sudah  responsif  menyikapi  berbagai  masalah
              termasuk persoalan kejahatan perdagangan manusia.

              "Negara  ini  sudah  responsif  betul,  setiap  ada  masalah  kita  selalu  merespon  dengan  aturan.
              Membangun hukum itu ada tiga, yaitu satu aturannya, kedua strukturnya/aparatnya dan ketiga
              budayanya. Kalau ketiganya ini tidak sama ya macet. Seringkali dalam merespon banyak hal,
              kita selesai di pembuatan aturan, rusak di strukturnya. Tapi mari kita benahi bersama," ujar
              Mahfud.

              Dia melanjutkan, pemberantasan pengiriman migran ilegal di Indonesia menjadi tanggung jawab
              semua  pihak.  Ia  berharap,  semua  stakeholder  bisa  bergandeng  tangan  bersama-sama
              membenahi persoalan tersebut.

              "Banyak  orang  yang  diperlakukan  tidak  manusiawi.  Oleh  sebab  itu  mari  kita  benahi,"
              pungkasnya.

              [ray].












                                                           110
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116