Page 191 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2021
P. 191

Hal itu tertuang dalam paparan Menteri Ketenagakerjaan saat Rapat Kerja dengan Komite III
              DPD  RI  tentang  Kebijakan  dan  program  perlindungan  pekerja  migran  Indonesia  pada  masa
              adaptasi kebiasaan baru.

              "Terkait perluasan penempatan pekerja migran di masa pandemi, Kemnaker terus melakukan
              beberapa  pembicaraan  dengan  negara-negara  tujuan,"  ujar  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (22/9/2021).

              "Kami juga terus berupaya dalam mempercepat vaksinasi kepada CPMI dan PMI," imbuhnya.

              Ida  mengatakan  Kemnaker  dan  kementerian  serta  lembaga  lain  selalu  memantau  dan
              menganalisa dibukanya kembali kesempatan bekerja bagi pekerja migran Indonesia.

              "Kami meningkatkan intensitas pembahasan draft MoU dengan negara-negara potensial untuk
              penempatan  dengan  berbagai  skema  G  to  G  maupun  P  to  P.  Kemudian  kami  juga  terus
              memberdayakan dan menguatkan atase tenaga kerja di negara penempatan," ujarnya.

              Adapun enam agenda untuk memperluas pasar kerja luar negeri tersebut ialah pertama dengan
              pengembangan sistem market intelligence di negara-negara sasaran PMI. Caranya yaitu dengan
              pemetaan dan analisis pasar kerja global terkini.

              Lalu pengembangan sistem manajemen PMI berbasis digital dan terintegrasi dengan SiapKerja,
              KIK dan SiskoTKL serta pengembangan standar kompetensi PMI berbasis kebutuhan pasar kerja
              global.
              Kedua,  Kemnaker  akan  memperluas  negara  penempatan  PMI  sektor  formal,  termasuk
              implementasi SSW. Kemnaker berencana membuat MoU dengan negara-negara potensial untuk
              penempatan formal dengan berbagai skema.

              Ketiga,  pengembangan  sistem  manajemen  PMI  berbasis  daring  yang  terintegrasi  dengan
              Sisnaker/SIAPKerja. Keempat, peningkatan kompetensi calon PMI dengan cara mengembangkan
              sistem pelatihan offline maupun online terkait peningkatan skill.

              Kelima, pembenahan standar kompetensi PMI dan proses pelaksanaannya. Caranya yaitu dengan
              pengembangan  sistem  pelatihan  online  dan  offline,  menambah  standar  kompetensi  kerja
              berdasarkan kebutuhan global, dan memperkuat BLK dan LPKS untuk peningkatan kompetensi
              PMI.

              Keenam, penguatan perlindungan hak-hak PMI dengan otoritas setempat atau negara tujuan
              PMI.
























                                                           190
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196