Page 210 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2020
P. 210
Kabupaten Konawe tersebut.
Pertama, Said menuturkan kebijakan tersebut dinilai melanggar status bencana
yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
"Di saat pandemi ini, orang asing tidak boleh masuk ke Indonesia. Begitu pun
sebaliknya, orang Indonesia tidak boleh pergi ke luar negeri. Maka sangat miris
ketika mengetahui 500 TKA justru diizinkan bekerja di Indonesia," jelasnya.
Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga melanggar Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
Ia pun menyinggung alasan dari Plt Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
dan Perluasan Kesempatan Kerja terkait masuknya TKA China tersebut.
"Alasan Plt Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja tidak ada tenaga kerja skills workers serta tidak ada orang Indonesia yang
bersedia bekerja di perusahaan tersebut justru semakin menegaskan adanya
pelanggaran terhadap UU Ketenagakerjaan," jelasnya.
Menurutnya, penjelasan dari Kemenaker hanya mencari-cari alasan. Sebab di dalam
UU Ketenagakerjaan, setiap satu orang TKA wajib ada tenaga kerja warga negara
Indonesia sebagai tenaga pendamping, yang bertujuan untuk alih teknologi dan alih
keahlian dari TKA.
Bahkan, kata dia, wajib dilaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga
kerja Indonesia sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh TKA tersebut.
Dengan demikian, akan terjadi yang disebutkannya sebagai transfer of job dan
transfer of knowledge.
Artinya, seandainya TKA tersebut sudah selesai dalam waktu 2-3 tahun, maka akan
ada tenaga kerja asal Indonesia yang bisa menggantikannya.
Sehingga pekerjaan yang tadinya dikerjakan TKA, kini bisa dikerjakan tenaga kerja
asal Indonesia.
"Alasan yang disampaikan Kemenaker itu seperti membuka borok sendiri. Bahwa
Kemenaker dan kementerian terkait tidak menjalankan perintah UU 13 tahun 2003.
Lebih parah lagi hal ini dilakukan di tengah pandemi corona yang menyebabkan
jutaan orang Indonesia terancam kehilangan pekerjaan," lanjutnya.
Dari sisi jumlah TKA yang mencapai 500 orang, patut diduga ini adalah pekerja
kasar (unskill workers). Apalagi perusahaan nikel tempat tujuan TKA tersebut sudah
bertahun-tahun beroperasi di Indonesia.
"Jadi rasanya tidak masuk akal kalau tidak ada orang Indonesia yang tidak mampu
Page 209 of 695.