Page 338 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2020
P. 338
Title POLEMIK 500 TKA CHINA, PENGUSAHA MERASA MIRIS, PEMERINTAH DICAP INFERIOR
Media Name kompas.com
Pub. Date 02 Mei 2020
https://money.kompas.com/read/2020/05/02/150200926/polemik-500-tka-chi na-
Page/URL
pengusaha-merasa-miris-pemerintah-dicap-inferior
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
JAKARTA, - Rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke
Sulawesi Tenggara (Sultra) menuai polemik. Penolakan bahkan datang dari
gubernur dan DPRD Sultra. Rencananya 500 TKA ini akan dipekerjakan di dua
perusahaan tambang nikel yang ada di Sultra, yaitu PT Virtue Dragon Nickel
Industry dan PT Obsidian Stainless Steel.
Rencana kedatangan 500 TKA China itu juga membuat beberapa pihak angkat
bicara. Ada yang merasa miris dan sedih mendengarnya, ada juga yang justru
menilai pemerintah pusat terkesan inferior. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang
Indonesia (Kadin) Bidang Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social
Responsibility (CSR) Suryani Sidik Motik misalnya, merasa miris mendengar rencana
akan 500 TKA asal China yang dipekerjakan di dua perusahaan tambang nikel di
Konawe, Sulawesi Tenggara.
"Ada ketidakkonsistenan dari pemerintah. Melihatnya agak miris dan sedih. Pada
masa pandemi ini kan yang perlu dijaga panglimanya adalah kesehatan. Kalau minta
PSBB agar orang tidak datang, kemudian orang tidak bepergian, tidak pulang
kampung, tiba-tiba ada 500 TKA yang datang itu menganggu sekali rasa keadilan,"
ungkapnya melalui diskusi virtual, Jumat (1/5/2020).
Suryani juga merasa heran, sebab bila kedua perusahaan tambang tersebut tengah
mengembangkan pembangunan teknologi nikel dan membutuhkan tenaga ahli,
maka seharusnya cukup dengan beberapa orang yang kompeten dalam bidangnya
saja. Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay juga merasa heran dengan
rencana kedatangan 500 TKA asal China ke Sultra. Ia mengingatkan pemerintah
agar tidak inferior di hadapan para investor asal China yang mempekerjakan TKA
asal Negeri Tirai Bambu itu di Indonesia.
"Kebijakan Pemerintah Indonesia yang memberi izin masuk kepada para TKA itu
dinilai aneh. Ada kesan bahwa pemerintah sangat inferior jika berhadapan dengan
investor asal China. Terkadang, kelihatan Indonesia kurang berdaulat jika sedang
memenuhi tuntutan para investor tersebut," katanya kepada Kompas.com, Kamis
(30/4/2020).
Padahal kata dia, pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Tenggara resah
dengan rencana kedatangan TKA asal China tersebut di tengah pandemi virus
corona (Covid-19) "Ini mengingat penyebaran Covid-19 di Indonesia belum mereda.
Page 337 of 695.

