Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 SEPTEMBER 2019
P. 26

kain. Sebelumnya, dirinya mengaku hanya menerima upah Rp 20.000 per potong.
               "Setelah saya menerima sertifikat ini, saya tunjukkan kepada bos batik yang
               mempekerjakan saya. Besoknya, bos saya menaikkan upah dari Rp 20.000 menjadi
               Rp 30.000 per potong," tutur Nafilah sambil menunjukkan sertifikat kompetensi
               pembuatan batik tulis yang diterimanya.


               Kenaikan upah juga dirasakan Sulis Tiana, pembatik lainnya yang juga telah
               mengikuti sertifikasi profesi. Sulis Tiana yang bekerja di industri batik dengan sistem
               harian, sebelumnya menerima upah Rp 35.000. Namun setelah mendapat sertifikat
               kompetensi, upahnya naik menjadi Rp 45.000 per hari. Keduanya berharap,
               program sertifikasi profesi bagi pembatik bisa mengangkat kesejahteraan para
               pembatik. Namun, tidak semua pembatik yang telah mengikuti sertifikasi profesi
               mengalami kenaikan upah. Karena sebagian pengusaha batik mempunyai standar
               sendiri untuk meningkatkan upah pembatik yang dipekerjakannya. Salah seorang
               pengusaha batik, Tri Murni mengatakan, peningkatan upah bagi pembatik yang
               dipekerjakannya tidak berdasarkan dari sertifikat kompetensi. Namun berdasarkan

               kualitas kerja dan lamanya pembatik bekerja dengannya. Sehingga, sertifikat
               kompetensi yang dikantongi pembatik yang bekerja dengannya tidak menjamin
               peningkatan upah jika tidak dibarengi dengan kualitas produksi.

               Dari 30 pembatik yang dipekerjakan Tri Murni, sepuluh di antaranya telah mengikuti
               sertifikasi profesi. "Sebelum adanya sertifikasi, saya sudah menjaga kualitas produk
               karena batik saya dijual keluar negeri. Myanmar, Jepang, kualitasnya saya jaga

               betul. Pembatik yang bekerja di tempat saya sejak awal sudah saya beri
               pengarahan, saya telateni satu persatu, saya ajari. Jadi, kualitas kerjanya sudah
               bagus sebelum adanya sertifikasi," jelasnya.

               Standar SDM


               Sertifikasi profesi bagi pembatik merupakan upaya untuk menyiapkan dan
               memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan profesional.
               Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No
               104/2018 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
               Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Tekstil Bidang Industri Batik.


               Dijelaskan dalam, Keputusan Menteri tersebut, penetapan SKKNI Batik merupakan
               upaya untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pekerja batik di seluruh
               Indonesia sekaligus memberikan perlindungan terhadap batik Indonesia melalui
               batasan proses, bahan, alat, dan motif. Terkait hal itu, setiap tahun Dinas
               Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Pekalongan memfasilitasi sertifikasi profesi
               bagi pembatik di Kota Pekalongan. Tahun ini tercatat sebanyak 30 pembatik tulis
               dan cap. Sementara tahun lalu, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota




                                                       Page 25 of 73.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31