Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 14

Ringkasan

              Pandemi Covid-19 berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS)
              mencatat  Produk  Domestik  Bruto  (PDB)  Indonesia  periode  April-Juni  2020  terkontraksi  atau
              minus 5,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

              Untuk menggairahkan kembali perekonomian Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai
              cara.

              Mulai dari bantuan sosial non-tunai hingga subsidi bunga dan kredit bagi para pelaku usaha
              mikro, kecil, dan menengah (UMKM).



              EFEKTIFKAH BANTUAN TUNAI RP 600.000 BAGI KARYAWAN SWASTA DI MASA
              PANDEMI?

              JAKARTA, -   Pandemi Covid-19 berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Badan Pusat
              Statistik  (BPS)  mencatat  Produk  Domestik  Bruto  (PDB)  Indonesia  periode  April-Juni  2020
              terkontraksi atau minus 5,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

              Untuk menggairahkan kembali perekonomian Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai
              cara.
              Mulai dari bantuan sosial non-tunai hingga subsidi bunga dan kredit bagi para pelaku usaha
              mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

              Terbaru, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT)
              bagi para pekerja dengan kategori tertentu.

              Bantuan tersebut akan diberikan kepada 13,8 juta pekerja non-PNS dan BUMN. Artinya, bantuan
              tunai tersebut hanya diberikan kepada para pegawai swasta.

              "Tujuan  pemerintah  menggelontorkan  bantuan  gaji  tambahan  ini  adalah  untuk  mendorong
              konsumsi  masyarakat.  Hal  ini  penting  untuk  menggerakkan  perekonomian  dan  mendorong
              pemulihan  ekonomi,"  ujar  Ketua  Pelaksana  Komite  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan
              Ekonomi Nasional Erick Thohir, Kamis (6/8/2020).

              Nantinya, fokus bantuan pemerintah kali ini akan menyasar pegawai swasta yang aktif terdaftar
              di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp150.000 per bulan atau setara dengan gaji
              di bawah Rp5 juta per bulan.

              Menurut Erick, program stimulus ini tengah difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian
              Ketenagakerjaan di September 2020 ini.

              "Bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan akan langsung diberikan per dua
              bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan," kata
              pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.

              Jurus terbaru dari pemerintah ini untuk kembali menggairahkan perekonomian nasional menuai
              pro dan kontra.

              Misalnya,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mendukung
              pemerintah terkait program pemberian bantuan kepada pekerja swasta yang upahnya di bawah
              Rp 5 juta. Namun, dia mengingatkan agar penerapan kebijakan itu diawasi dengan ketat supaya
              tepat sasaran.


                                                           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19