Page 163 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 163

"Saya ingin mengulang pesan, bahwa kita di Indonesia ini memiliki begitu banyak masalah dan
              tantangan. Tetapi kita punya orang-orang yang peduli untuk menyelesaikan masalah. Buruh ada
              jutaan, dan teman-teman memilih hadir untuk memperjuangkan nasib buruh," ucap Gubernur
              Anies, dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/11).

              Anies mengungkapkan, jika telah mendengar apa yang menjadi tuntutan para buruh. Pemprov
              DKI Jakarta juga telah mengirimkan surat kepada Kementerian Ketenagakerjaan terkait UMP
              2022 agar UMP 2022 di Jakarta dapat berbeda dengan provinsi lain. Sebab Pemprov DKI Jakarta
              menilai kenaikan UMP 2022 terlampau kecil jika diterapkan di Jakarta.

              "Saya sudah dengar apa yang tadi disampaikan. Kita sudah bertemu berkali-kali dan kita ingin
              agar  semua  yang  di  Jakarta  merasakan  kesejahteraan,  termasuk  buruh.  Kami  pun  (punya)
              pandangan yang sama dengan teman-teman," kata Anies.

              Gubernur  Anies  berpendapat  bahwa  inisiasi  mengirim  surat  ke  Kemnaker  didasari  oleh  rasa
              keadilan. Karena itu Pemprov DKI Jakarta mengirimkan surat sesuai prosedur bahwa formulanya
              harus  memberikan  rasa  keadilan.  Ia  bilang  sedang  fase  pembahasan.  Pemprov  DKI  Jakarta
              berkeinginan agar di Jakarta baik buruh dan pengusaha merasakan keadilan.

              "Jadi,  minggu  lalu  kami  mengirim  surat  ke  Menteri  Tenaga  Kerja.  Kami  melihat  PP  36  yang
              formulanya  diberikan  untuk  seluruh  Indonesia.  Kami  semua  terima  formulanya,  kami  semua
              terima angkanya. Bila diterapkan di Jakarta, maka buruh hanya mengalami kenaikan sebesar Rp
              38.000. Kami melihat angka ini amat kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelas Anies.

              Sementara itu, Presiden KSPI Said Iqbal meminta pemerintah mematuhi putusan Mahkamah
              Konstitusi (MK). KSPI meminta penetapan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 ditunda.
              KSPI menilai penundaan tersebut berdasarkan amar putusan nomor 7 uji formil UU nomor 11
              tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Adapun amar putusan nomor 7 berbunyi sebagai berikut. Menyatakan untuk menangguhkan
              segala tindakan/kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas, serta tidak dibenarkan
              pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 11
              Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
              Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573).

































                                                           162
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168