Page 22 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 22

Kahar mengatakan KSPI mengapresiasi cara Anies merespons massa aksi yang berkumpul di
              depan gedung Balai Kota DKI Jakarta hari ini Senin 29 November 2021. Kendati demikian, kata
              Kahar, janji Anies harus tetap dikawal.

              "Ya  kami  apresiasi  terhadap  respons  Pak  Gubernur  Anies.  Namun,  demikian  kami  tetap
              mengawal  sampai  benar-benar  SK  revisi  diterbitkan,"  ujar  Kahar  kepada  Limapagi,  Senin  29
              November 2021.

              Kahar mengatakan para buruh akan mengawal janji tersebut hingga tenggat waktu 2 Desember
              2021.  Apabila  hingga  waktu  tersebut  tak  terbit  revisi,  maka  buruh  di  seluruh  Jakarta  bakal
              melakukan mogok kerja.

              "Ya sampe tgl 2 Desember 2021. Bila tidak kita stop produksi," ujar Kahar.

              Sebelumnya, Anies Baswedan menemui massa buruh yang tengah menggelar aksi di depan Balai
              Kota  DKI  Jakarta,  Senin  29  November  2021.  Dalam  aksi  itu,  massa  buruh  meminta  Anies
              mencabut  surat  keputusan  penetapan  UMP  DKI  Jakarta  2022 yang  hanya  naik  sebesar  0,85
              persen.

              Atas  hal  tersebut,  Anies  menjelaskan  pemprov  DKI  Jakarta  telah  meminta  Menteri
              Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah agar merevisi formula UMP 2022 DKI Jakarta. Anies
              menjelaskan, diterbitkannya surat Keputusan Gubernur yang menetapkan kenaikan UMP 2022
              di Jakarta sebesar Rp37.749 atau 0,85 persen karena mengikuti aturan.

              Kenaikan UMP itu mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
              Cipta Kerja serta formula yang ada dalam Pasal 26 dan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor
              36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang berlaku bagi pekerja atau buruh dengan masa kerja
              kurang dari 1 (satu) tahun.

              "Keputusan gubernur sebelum tanggal 20, jika tidak mengeluarkan maka jadi melanggar, karena
              itu kami keluarkan sesuai dengan PP 36. Sambil kita kirimkan surat, kami terpaksa keluarkan
              Keputusan Gubernur ini, bila tak dikeluarkan maka dianggap melanggar, tapi kami bilang ini tidak
              cocok dengan situasi di Jakarta itu yang sudah kita lakukan," papar Anies.


































                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27