Page 94 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 94
Berikut rumus perhitungan UMP berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021: Rata2 Konsumsi
Perkapita(t) = Rata-rata konsumsi perkapita perbulan yang dihitung dari survei sosial ekonomi
nasional bulan Maret setiap Tahunnya.
Rata2 Jumlah ART(t) = Rata-rata banyaknya Anggota Rumah Tangga yang dihitung dari survei
sosial ekonomi nasional bulan Maret setiap Tahunnya.
Rata2 ART Bekerja(t) = Rata-rata banyaknya orang yang berkerja per-rumah tangga dihitung
dari survei sosial ekonomi nasional bulan Maret setiap Tahunnya.
BA(t) = Acuan batas atas bagi upah minimum yang akan ditetapkan.
BB(t) = Acuan batas bawah bagi upah minimum yang akan ditetapkan UM(t+1) = Upah Minimum
yang akan ditetapkan.
UM(t) = Upah Minimum tahun berjalan.
Max = Fungsi maksimum dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
PE(t) = Pertumbuhan Ekonomi Provinsi yang dihitung dari pertumbuhan ekonomi yang
mencakup periode kuartal IV tahun sebelumnya dan periode kuartal I,II, dan III tahun berjalan
(dalam persen).
Inflasi(t) = Inflasi Provinsi yang dihitung dari periode September tahun yang lalu sampai dengan
periode September tahun berjalan (dalam persen).
Menurut data Kemnaker, rata-rata konsumsi perkapita di DKI Jakarta pada 2021 sebesar Rp
2.336.429. Rata-rata jumlah ART 3,43 orang. Rata-rata ART bekerja 1,44 orang. UMP tahun
berjalan Rp 4.416.186,55. Pertumbuhan ekonomi provinsi DKI Jakarta pada 2021 sebesar 2,07
persen. Inflasi provinsi DKI Jakarta tahun 2021 sebesar 1,14 persen.
Dari angka-angka tersebut, diperoleh Batas Atas (BA) sebesar Rp 5.565.244,08 dan Batas Bawah
(BB) Rp 2.782.622,04. Kemudian berdasarkan BA dan BB ditetapkan UMP DKI Jakarta Rp
4.453.935,54.
93