Page 4 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 4
DISPERINAKER BADUNG INGATKAN PERUSAHAAN TIDAK MINTA PENANGGUHAN
UMK 2022, TIDAK SANGGUP, DISARANKAN BERUNDING DENGAN PEKERJA
Upah Minimum Kabupaten (UMK) Badung 2022 telah ditetapkan sebesar Rp 2.961.285,40. Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Badung ‘mewarning’ para pengusaha
agar mengikuti besaran UMK tersebut. Pasalnya, sesuai UU Cipta Kerja tidak boleh perusahaan
sampai melakukan penangguhaan pelaksanaan UMK seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Disperinaker Badung Ida Bagus Oka Dirga menjelaskan, tahun 2022 ini tidak ada istilah
penangguhan pelaksanaan UMK. Semua perusahaan wajib tunduk dan patuh pada UMK yang di
Badung ditetapkan sebesar Rp 2.961.285,40.
"Tidak boleh ada penangguhan UMK lagi. Ini sesuai aturan dan Undang-undang Cipta Kerja,"
ungkap Oka Dirga dikonfirmasi, Senin (3/1/2021).
Bila ada perusahaan tidak sanggup menggaji sesuai UMK, mantan Kabag Umum Setda Badung
ini meminta agar dikoordinasi kedalam dengan para pekerjanya. "Kalau tidak sanggup, silakan
selesaikan secara internal. Lakukan perundingan dengan pekerja," katanya.
Yang jelas, tegas dia, pihaknya selaku pemerintah tetap akan mengawal pelaksanaan UMK ini,
agar ditaati oleh semua pihak, baik perusahaan maupun pekerja.
"Kami selaku pemerintah harus menegakkan aturan yang ada. Sekali lagi, kalau ada yang tidak
sanggup, silakan rundingkan dan tidak perlu melibatkan pemerintah," jelas Oka Dirga.
Sayangnya ditanya berapa jumlah perusahaan yang ada di Badung, pejabat asal Desa Taman,
Abiansemal ini, enggan membeberkan. Lantaran sejumlah perusahaan saat ini masih ada yang
belum beroperasi maksimal.
"Mohon maaf, saya tidak pegang data, data ada di kantor," pungkasnya.
Sementara Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali Kabupaten Badung Wayan Suyasa
mengatakan, penetapan UMK 2022 telah merujuk kepada Undang-Undang Cipta Kerja.
Suyasa yang juga menjabat Wakil Ketua I DPRD Badung ini pun berharap pelaksanaan UMK
2022 tidak ada masalah. Namun, bila dalam pelaksanaannya nanti ada perusahaan yang tidak
sanggup dengan alasan tertentu, pihaknya pun menyarankan agar diselesaikan secara
kekeluargaan.
"Intinya karena masih sikon (situasi dan kondisi) adanya Covid, tamu juga masih sepi, belum
maksimal pulihnya pariwisata, maka adakan komunikasi antara pekerja dan manajemen di
masing-masing perusahaan," katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil rapat Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung bersama
Dewan Pengupah serta Apindo akhir tahun 2021 lalu. Dalam rapat tersebut UMK 2022 naik
sebesar 1,06 persen atau Rp 31.192,76 dari UMK 2021 yaitu Rp 2.930.092,64. Sehingga untuk
tahun 2022 UMK ditetapkan menjadi Rp 2.961.285,40.
3