Page 49 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 49

keputusannya aneh seperti membiarkan inkonstitusionalitas berjalan dalam 2 tahun. Padahal
              kalau  kita  bermoral  dalam  membaca  putusan  MK  itu  artinya  adalah  UU  Ciptaker  itu
              Inkonstitusional sejak diputuskan MK dan bisa berlaku lagi bila diperbaiki dalam kurun sebelum
              2 tahun.

              Kalau  lebih  dari  2  tahun  tidak  diperbaiki  menjadi  inkonstitusional  permanen.  Bahkan  untuk
              mengawal  agar  UU  itu  tidak  dijalankan,  maka  MK  memerintahkan  Pemerintah  untuk
              menangguhkan segala tindakan atau kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas serta
              tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan Undang-
              Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Dari keputusan MK itu, sangat jelas bahwa penetapan upah buruh yang akan berdampak luas
              bagi  140  juta  orang  angkatan  kerja  tidak  boleh  dibuat  berdasar  UU  Ciptaker  itu  melalui
              turunannya yaitu PP 36/2021.

              Harusnya Kemnaker menjadikan keputusan MK itu sebagai kayu bakar untuk berjuang keras
              menjelaskan kepada elit kekuasaan dan Oligarki bahwa PP 36/2021 tidak punya legitimasi lagi
              untuk diterapkan dan mempersilahkan Gubernur untuk memutuskan berdasar ketentuan seperti
              dalam  UU  13/2003  atau  berdasar  keyakinanya  bahwa  secara  kemanusiaan  memang  upah
              pekerja/buruh wajib dinaikkan dengan layak.

              Sayangnya yang terjadi adalah sebaliknya, menyurati Gubernur agar mematuhi formula pada PP
              36/2021 yang induknya yaitu UU Ciptaker telah dinyatakan inkonstitusional oleh MK itu.

              Dalam kaitan ini, maka keputusan Gubernur DKI Anies Baswedan menaikan upah yang tadinya
              hanya 0.85 persen berdasar PP 36/2021 menjadi 5,1 persen atau dari Rp 35 ribu menjadi Rp
              225 ribu adalah keputusan yang konstitusional dan manusiawi.

              Saya selaku Wakil Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang
              membidangi Peningkatan Kesejahteraan Pekerja, mendesak agar seluruh Gubernur mencabut
              kembali penetapan upah berdasar PP 36/2021 dan menetapkannya kembali berdasar aturan UU
              13/2003 tentang Ketenagakerjaan atau setidaknya berdasar hatinurani untuk mendapat upah
              layak bagi kemanusiaan.

              Tidak perlu "gengsi untuk mengikuti Jalan Anies Baswedan" demi kesejahteraan orang-orang
              kecil apalagi bila jalan selain itu adalah jalan setan.






























                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54