Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 05 AGUSTUS 2019
P. 22
"Dia jadi buruh migran, karena awalnya disuruh suami atau ayahnya. Lalu akhirnya
kena trafficking," ujar Nisa.
Seiring perkembangan teknologi, modus mencari orang untuk diperdagangkan juga
semakin canggih. Perwakilan International Organization for Migration (IOM), Among
Resi menyebut para pelaku seringkali mendekati korban lewat keluarganya.
"Karena perekrutnya sekarang canggih, dia mapping dulu, korban dekat dengan
siapa, mainnya sama siapa, kebutuhan orang tuanya apa, sehingga nanti mereka
bisa meyakinkan korban buat bisa direkrut," ujar Among.
Ia pun mengingatkan bahwa trafficking tidak selalu berskala internasional, namun
juga domestik, seperti halnya para pekerja seks yang dibawa dari daerah ke
ibukota.
"Perdagangan orang tidak hanya TKI dan pekerja migran, tapi di dalam negeri juga.
Misal korban dari Jawa Barat, lalu dipekerjakan di Mangga Besar (Jakarta), itu juga
perdagangan orang," ucap Among.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apakah para pekerja yang mengiming-
imingi gaji besar dan hidup enak ini benar-benar perekrut kerja yang resmi atau
justru pelaku perdagangan orang. Sekjen Serikat Buruh Migran Indonesia, Bobby
Alwi, mengingatkan ada 3 hal yang harus diperhatikan para calon pekerja untuk
mencegah terjadinya trafficking.
"Untuk menyiasati itu, ada Peraturan Menteri nomor 22 Tahun 2014, kalau ada
penawaran pekerjaan, lihat dulu, ada nggak surat tugasnya dari perusahaan. Ada
nggak SK perusahaan, apakah yang merekrut itu terdaftar atau tidak di Dinas
Tenaga Kerja. Kalau nggak ada 3 itu, harus ditolak," ujar Bobby.
Selain talkshow, peringatan Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia ini juga di
meriahkan dengan senam zumba bersama hingga memberikan petisi dukungan
melawan perdagangan orang dengan menempelkan cap tangan ke dinding petisi
oleh para pengunjung CFD (rvk/rvk) trafficking tppo kementerian pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak.
Page 21 of 151.