Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 115
Laporan terkini Deloitte mengungkapkan bahwa 21,2 juta orang di Indonesia berpotensi untuk
bekerja dari jarak jauh hingga beberapa tahun ke depan. Pandemi yang terjadi saat ini juga
melahirkan kenyataan baru bagi rencana transformasi digital perusahaan maupun organisasi
yang dituntut lebih cepat terealisasi.
Berdasarkan survei IDC pada Mei 2020, infrastruktur digital mampu memberikan nilai agility
and resilience yang dinilai menjadi kunci, baik bagi perusahaan dan organisasi, dalam
menghadapi tantangan bisnis di tengah gelombang COVID-19.
Meski pandemi masih melanda, Komisi Nasional Perempuan mampu mempertahankan
operasional layanan pengaduan terkait kekerasan terhadap perempuan. Hal itu dilakukan
dengan cara mengoptimalkan solusi teknologi Cloud Contact Center Telkomtelstra.
Solusi ini diklaim membuat seluruh pekerja dan relawan call center Komnas Perempuan dapat
melakukan transisi dari bekerja di kantor ke bekerja secara remote (jarak jauh) dari rumah
secara produktif.
Koordinator Divisi Pemantauan Komnas Perempuan Dwi Ayu Kartika mengatakan, Cloud Contact
Center Telkomtelsta mampu melakukan transisi operasional layanan publik secara aman dan
tanpa kendala.
"Para pekerja dan relawan Komnas Perempuan secara aman dapat mengakses dan menjalankan
fungsi serta sistem call center untuk pengaduan publik akan kasus-kasus kekerasan terhadap
perempuan, termasuk semua pengaduan, pemantauan, dan perekaman panggilan dari rumah
pelapor secara aman dan tanpa kendala," kata dia, Jumat, 24 Juli 2020.
Pada kesempatan yang sama, Chief Customer Officer Telkomtelstra, Agus F. Abdillah,
mengungkapkan komitmennya dalam memberi layanan Cloud Contact Center yang mampu
memastikan operasional call center dapat berjalan optimal walaupun di tengah gangguan
eksternal yang terjadi.
"Cloud Contact Center punya kapabilitas multi-channel yaitu Telepon, Web Chat, Email dan SMS,
serta dapat diintegrasikan menjadi omni channel dalam satu layar dengan Customer
Relationship Management (CRM) manapun, sehingga mendapatkan kualitas pelayanan terbaik,"
jelas dia.
Agus melanjutkan, solusi ini juga terintegrasi dengan perangkat apapun. Baik komputer pribadi
ataupun perangkat seluler. Dengan begitu para pekerja dan relawan Komnas Perempuan dapat
terus menjalankan fungsi di unit pemantauan dan memberikan dukungan kepada pelapor di
rumah atau lokasi remote lainnya layaknya mereka berada di kantor.
"Pada saat yang bersamaan, Koordinator Unit Pengaduan untuk Rujukan Komnas Perempuan
secara remote juga dapat memantau status pelaporan publik untuk kasus yang terjadi dan
mengalokasikan sumber daya yang tersedia untuk menyikapi keluhan tersebut lebih lanjut,"
ungkapnya..
114

