Page 151 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 151

India 1.260 orang, AS 470 orang," kata Kabid Penempatan Kerja Disnaker Jawa Tengah, Ahmad
              Aziz.

              Hal  tersebut  disampaikan  Aziz  saat  rapat  koordinasi  bersama  pimpinan  Kantor  Wilayah
              Kementerian Hukum dan H AM (Kanwil Kemenkumham) Jateng bersama lembaga lain tingkat
              Jateng di Hotel Pesonna. J1 Depok No 33 Kota Semarang, kemarin. Lebih lanjut dikatakan Aziz,
              selain negara yang disebutkan tersebut ada sejumlah TKA di Jateng seperti Malaysia, Philipi-na,
              Inggris, Australia, Singapura dan sejumlah negara lain.
              Menurutnya,  mereka  bekerja  di  bidang  masing-masing  termasuk  menjadi  ma-nager  3.998
              orang, konsultan 3.300 orang, dan direksi 994 orang.

              "Ada  juga  yang  menjadi  teknisi  253  orang,  supervisor  249  orang  dan  komisaris  88  orang,"
              katanya. Para tenaga kerja asing itu, kata dia, tinggal di sejumlah kabupaten dan kota di Jateng.

              Selain  Kota  Semarang,  mereka  juga  tinggal  di  Kabupaten  Jepara,  Kabupten  Sukoharjo,
              Grobogan, Kota Salatiga. Boyolali. Kendal Batang dan daerah lain.

              "Hanya Purworejo, Blora, Kota Magelang dan Kebumen yang tak ada TK A." terangnya.

              Terkait dengan jumlah TKA di masing-masing kabupaten/kota di Jateng. Aziz menambahkan,
              Kota Semarang menempati urutan tertinggi wilayah di Jateng yang menyerap TKA. Tercatat,
              hingga 30 Juni 2020, Ibu Kota Jawa Tengah ini menyerap sebanyak 450 tenaga kerja asing.

              "Kota  Semarang  paling  banyak  menyerap  tenaga  kerja  asing,  sekitar  28  persen  dari  total
              keseluruhan yang ada di Jateng," ujarnya.

              Aziz  melanjutkan,  setelah  Kota  Semarang,  daerah  lain  yang  menempati  urutan  kedua  yang
              memiliki  TKA  terbanyak  di  Jateng  adalah  Kabupaten  Jepara  (212  orang),  disusul  Kabupten
              Sukoharjo (171 orang), Grobogan (148 orang).

              "Kabupaten  Semarang  ada  98  orang.  Kota  Salatiga  65  orang,  Boyolali  58  orang.  Kendal  51
              orang. Batang 39 orang," ucapnya.

              Kemudian  disusul  Kabupaten  Klaten  (35  orang),  Cilacap  (35  orang),  Demak  (34  orang).
              Selanjutnya, Kota Surakarta (29 orang), Brebes (27 orang), Wonogiri (18 orang), Sragen (16
              orang).

              “Total ada 1.600 TKA. Rata-rata mereka dari negara Tiongkok, kemudian ada Jepang, Korea
              Selatan, dan sejumlah negara lainnya," terangnya.

              Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum-ham Jawa Tengah, Esti Winahyu Nurhandayani
              akan meningkatkan koordinasi lintas lembaga tingkat Jawa Tengah. Hal ini sebagai langkah
              antisipasi  pengawasan  orang  asing,  khususnya  di  wilayah  kerjanya,  (arvv-64)  SM/Stswo
              Ariwibowo

















                                                           150
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156