Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 36
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Bagi dia, dalam urusan business to business dalam suatu negata harus pertimbangkan segala
sektor kebaikan untuk rakyat.
"Semua tentu ada tujuan. Ya misalnya bagaimana transfer teknologi dilakukan, mereka pun bisa
mengekstrak kobalt ke low grade nickel ore . Kalau begitu kita kan enggak perlu impor dari
Kongo Afrika. Ini dilakukan B to B ," kata Luhut dalam sebuah webinar yang diselenggarana
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dikutip hariansuara pada Senin, 27
Juli 2020.
Luhut pun menyinggung kedatangan 500 tenaga kerja asing atau TKA ke Polewari Mandar,
Sulawesi Barat. Menurutnya, 500 TKA asal China yang sempat membuat heboh ini punya
dampak positif yaitu mampu menciptakan lapangan kerja.
Kata dia, 500 TKA itu karena sejumlah investor asal China yang punya kepentingan bisnis di
Tanah Air. Dengan kondisi itu, investor asing itu juga melakukan transfer teknologi, pelatihan
dan kerja sama lain.
"Kita butuh 5 tahun lagi ke depan untuk bisa menjadi mandiri agar bisa menjadi negara maju,"
jelas Luhut.
Luhut pun menilai para TKA China yang datang ke Tanah Aiir itu bisa mendidik para pekerja
lokal. Ia menekankan Indonesia saat ini masih kekuragan tenaga kerja lokal yang terampil.
"Kalian (TKA) harus mendidik tenaga kerja lokal karena kita enggak punya cukup. Di Morowali
itu mana bisa cukup. Di Konawe Utara itu mana cukup," jelas Luhut.
Kemudian, ia menyampaikan transfer teknologi dalam kepentingan business to business harus
jadi catatan penting. Kata dia, hal ini menyesuaikan visi misi pemerintahan Jokowi dalam
membangun sumber daya manusia (SDM) yang handal.
"Semua itu harus kita lihat dalam B to B. Ini juga yang jadi visi misi kita untuk mendongktak
kualitas SDM," tutur Luhut.(.
35

