Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2019
P. 55

baik di kalangan serikat pekerja dan dunia usaha. "Jika nanti hasil diskusi publik
               ternyata tidak setuju, ya tidak apa-apa," katanya.

               Bagi Menaker Hanif program JKP itu penting untuk memberikan perlindungan
               terhadap para pekerja yang kehilangan pekerjaan sekaligus melindungi mereka agar
               tetap meningkatkan skillnya atau berubah skill mau alih bekerja sehingga orang
               terus bekerja.

               Dengan adanya kedua program itu, nantinya, di satu sisi ekosistem ketenagakerjaan
               harus diperbaiki dan bisa lebih responsif terhadap pasar kerja yang makin fleksiel. Di
               sisi lain, juga perlindungannya perkuat dengan dua program jamsos di BPJS
               Ketenagakerjaan.

               "Sekali lagi kalian jangan salah tulis. Ini masih wacana, masih diskusi. Justru untuk
               memastikan pasar kerja yang makin dinamis dan fleksibel, bisa kita antisipasi lebih
               baik dari sisi perlindungan kepada tenaga kerja, " ujarnya seraya menyebut wacana
               tersebut belum dibicarakan dengan Presiden.

               Menekar mengungkapkan ada lima program jaminan sosial yang dimiliki pemerintah
               selama ini. Pertama, jaminan kesehatan dikelola BPJS Kesehatan. Empat program
               lain yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
               Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun.

               Menaker mengungkapkan wacana penambahan dua program jamsos sekaligus
               memperkuat jaminan sosial merupakan salah satu Pekerjaan Rumah (PR) bangsa
               Indonedia dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di masa depan.

               Dua PR lainnya lanjut Menaker Hanif yaitu menyiapkan SDM yang berkualitas
               dengan terobosan melalui pelatihan vokasi dan perbaikan ekosistem
               ketenagakerjaan di tengah perkembangan dunia yang mengarah ke berbagai bentuk
               relasi ekonomi yang sifatnya jauh lebih fleksibel.

               "Jadi tantangan ke depan terkait perbaikan ekosistem ketenagakerjaan yakni
               bagaimana negara hadir melindungi warganya/pekerjanya dalam pasar kerja yang
               semakin fleksibel," ujarnya.

               Turut hadir sebagai pembicara sesi II lainnya adalah Menko Perekonomian Darmin
               Nasution; Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil; Menteri Perdagangan Enggartiasto
               Lukita; Ketua Apindo Haryadi B. Sukamdani.

















                                                       Page 54 of 142.
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60