Page 117 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 FEBRUARI 2020
P. 117
"Jika sebelumnya, santunan kematian bagi ahli waris dari peserta program JKm
hanya Rp24 juta, tetapi sekarang santunannya menjadi Rp42 juta dengan perincian
biaya pemakaman Rp10 juta, santunan berkala Rp12 juta, dan santunan kematian
Rp20 juta," papar Hadi.
Saat terkait dengan kegiatan sosialiasi PP No 82 Tahun 2019, Hadi menegaskan
bahwa sosialisasi sebagai upaya BPJAMSOSTEK menyampaikan perubahan
peraturan pemerintah yang disahkan pada Desember 2019.
"Kalau ini tak disampaikan kepada para peserta sayang sekali. Peserta sudah tertib
membayar iuran BPJAMSOSEK tetapi tidak mengetahui terjadi peningkatan manfaat.
Jadi ini adalah upaya kita dalam memberikan penjelasan terkait peningkatan
manfaat," ujar Hadi.
Kepada staf HRD, Hadi mengajak bahwa menjadi peserta program BPJAMSOSTEK
bukan sekadar kewajiban tetapi menjadi peserta adalah hak bagi semua karyawan
atau pekerja.
Beberapa perusahaan 'nakal' kadangkala tidak mendaftarkan semua pegawai atau
pekerjanya menjadi seperta program BPJAMSOSTEK. Mereka hanya melakukan PDS
atau perusahaan daftar sebagaian.
"Ini yang ingin kita tanamkan ke mereka (pegawai HRD) dan ini sangat penting
bahwa program BPJAMSOSTEK manfaatnya luar biasa. Ini adalah hak para pekerja
dan jika perusahaannya belum mendaftarkan pegawainya agar menjalankan regulasi
dari pemerintah," jelas Hadi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Suku Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
DKI Jakarta Sudrajat juga mengajak semua perusahaan untuk mendaftarkan semua
pekerjanya menjadi peserta program BPJAMSOSTEK.
"Program BPJS Ketenagakerjaan adalah kewajiban bagi pengusahan dan hak bagi
semua pekerja. Oleh karena, para staf HRD untuk menyampaikan manfaat dari
program menjadi peserta kepada jajaran direksi," jelas Sudrajat. (OL-09).
Page 116 of 117.