Page 74 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 APRIL 2019
P. 74
"Ada yang bayar 7,5 juta rupiah untuk buruh pabrik. Itu banyak sekali di Tangerang.
Ini menjadi persoalan yang terus disampaikan kepada saya," ujarnya.
Modus Rekrutmen
Sementara itu, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek), Mirah Sumirat,
mengamini adanya praktik modus rekrutmen karyawan melalui yayasan penyalur
tenaga kerja. Menurut dia, rata-rata pungutan yang diambil yayasan untuk calon
karyawan perusahaan mencapai lima juta rupiah.
"Belum lagi, nantinya dipotong per bulan yang jumlahnya variatif mulai dari 300
hingga 500 ribu rupiah. Sayangnya, mereka yang masuk dan bekerja melalui
yayasan takut untuk melapor karena ada ancaman pemecatan," kata Mirah.
Mirah melanjutkan keberadaan lembaga itu harus mendapat izin dari Dinas Tenaga
Kerja. Lembaga juga harus memegang nota kesepahaman (MoU) dengan
perusahaan-perusahaan pemberi kerja.
Lembaga penyalur tenaga kerja resmi yang terbukti melakukan penipuan harus
mendapatkan sanksi berupa pencabutan izin usahanya. Sedangkan yayasan yang
tidak mempunyai izin akan langsung diserahkan kepada polisi karena terkategori
kasus tindak pidana penipuan.
"Ini gampang menindaknya, tempatnya juga biasanya di ruko-ruko. Yang jadi
persoalan, disnaker mau atau tidak menindaknya," ujarnya.
Mirah meminta pihak terkait untuk memperketat pengawasan agar tidak ada lagi
korban penipuan berkedok rekrutmen karyawan.
"Biasanya yayasan berkedok penyalur tenaga kerja bodong memasang iklan di
media sosial, seperti Facebook. Harus ada sidak kepada yayasan yang dicurigai
yayasan bodong, jangan menunggu laporan," katanya. ruf/Ant/E-3
Page 73 of 89.