Page 54 - Buku Ajar Teknik Kehandalan 5 Okt 2022
P. 54
fasilitas kerja. Departemen Maintenance juga melakukan pengukuran
terhadap efektivitas mesin. Perhitungan efektivitas ini menggunakan
metode Overall Equipment Efficiency.
Proses pertama yang dilakukan adalah penentuan losses dalam
suatu mesin. Losses tersebut seperti waktu henti mesin yang
direncanakan, waktu henti mesin yang rusak, mesin berhenti sebentar
karena kasus kecil, waktu kerugian akibat perbedaan kecepatan yang
direncanakan dengan kecepatan nyata, rugi waktu kerja ulang, rugi
waktu barang cacat. Selanjutnya lossess tersebut digunakan dalam
perhitungan availability, performance effciency, quality rate. Hasil
dari perhitungan avalaibility, performance efficiency dan quality rate
didapatkan nilai Overall Equipment Efficiency. Semakin tinggi nilai
OEE suatu mesin/fasilitas kerja, maka semakin efektif mesin/fasilitas
kerja tersebut beroperasi dan semakin tinggi juga kualitas dari mesin
tersebut. Nilai OEE ini digunakan sebagai suatu parameter perbaikan
berkelanjutan, dan berpengaruh terhadap produktivitas organisasi.
5.2 Perbaikan berkelanjutan dari Total Productive Maintenance
Total Productive Maintenance merupakan kegiatan preventive
maintenance dalam suatu organisasi. Preventive maintenance ini
berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin/fasilitas kerja di
industri yang menyebabkan waktu terbuang dan kerugian suatu
organisasi. Salah satu contoh perbaikan berkelanjutan dari Total
Productive Maintenance pada dunia industri manufaktur dapat
dideskripsikan pada tabel berikut ini.
No Aktivitas Impact (pengaruh terhadap organisasi)
Perbaikan
54

