Page 12 - Modul Sirkulasi Darah
P. 12

Penjelasan E-Module Berbasis AIRSA Dan Keterampilan
                                                 Pemecahan Masalah



                          E-Module  biologi  ini  disusun  menggunakan  model  AIRSA  (Auditory,
                   Intellectually,  Repetition  based  on  Scientific  Approach)  dan  berbasis
                   keterampilan  pemecahan  masalah  (Problem  Solving)..  E-Module  Ini
                   difokuskan  dengan  penyampalan  materi  tentang  sistem  sirkulasi  pada
                   manusia  sebagai  bahan  ajar  oleh  guru,  sumber  belajar  bagi  siswa  serta
                   memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan
                   pemecahan masalah melalui latihan soal dengan menerapkan sintaks AIRSA

                   pada setiap materi.
                          Model  pembelajaran  AIRSA  (Auditory,  Intellectually,  Repetition  based
                   on  Scientific  Approach)  merupakan  pembelajaran  yang  menggabungkan
                   model pembelajaran AIR dengan Scientific Approach (pendekatan saintifik).
                   Awalnya, AIR merupakan model pembelajaran yang berdiri sendiri, dimana
                   aktivitas  yang  ditekankan  adalah  menggabungkan  aktivitas  Auditory  dan
                   Intellectual, dimana siswa selain mendengarkan penjelasan dari guru, siswa
                   juga  terlibat  dalam  aktivitas  diskusi  untuk  memecahkan  masalah  serta
                   adanya  pengulangan  maupun  penguatan  materi  di  akhir  pembelajaran.
                   Model  pembelajaran  AIR  kemudian  mulai  dikembangkan  agar  dapat
                   menyesuaikan  dengan  karakteristik  materi  dan  tujuan  pembelajaran  IPA.

                   Salah  satu  bentuk  pengembangan  model  pembelajaran  AIR  adalah  AIRSA.
                   Integrasi    pendekatan       saintifik    dimaksudkan        untuk  melatih        siswa
                   mengkonstruksi  sendiri  pemahaman  terkait  materi  melalui  contoh-contoh
                   kontekstual dalam artikel.
                        Keterampilan  pemecahan  masalah  juga  didefinisikan  sebagai  proses
                   mewujudkan berbagai alternatif untuk menghadapi situasi bermasalah dan
                   memilih solusi yang paling efektif diantara alternatif-alternatif solusi. Siswa
                   yang  dapat  menggunakan  keterampilan  pemecahan  masalah  secara  efektif
                   dapat  mengatasi  kesulitan  dalam  kehidupan  sehari-hari  dan  dapat

                   mengembangkan  solusi  yang  berbeda  untuk  masalah.  Jika  siswa  dapat
                   memecahkan  masalah,  siswa  dapat  beradaptasi  dengan  mengubah,
                   menghasilkan  sesuatu,  dan  berkontribusi  bagi  kemajuan  masyarakat  dan
                   dirinya sendiri.
















                                                                                                          xii
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17