Page 142 - Favor Of God (E-Book)
P. 142
melakukan dengan lebih baik. Salah satu cara yang kami ubah adalah
ibadah tidak lagi live tetapi direkam dan disiarkan online melalui
youtube dan FB. Ibadah kedua online Minggu, 29 Maret berjalan
lebih baik.
Ketika keadaan semakin memburuk dengan meningkatnya angka
positif dan kematian kasus Covid-19, kebijakan terkait perkuliahan
pun harus menyesuaikan. Dari kelas biasa dengan penerapan social
distancing kami harus mengubah menjadi kelas online. Sebuah
tantangan baru lagi karena tidak ada satu pun dari kami yang
punya pengalaman melakukan kelas online. Aplikasi yang dipakai
pun kami tidak tahu. Berkenalan dengan Zoom baru pertama kali.
Dimulailah kegagapan baik dosen maupun mahasiswa dengan kelas
online melalui Zoom.
Belum berhenti sampai di situ, ketika status Batam naik dari
zona kuning menjadi zona merah, sekolah harus memulangkan
mahasiswa yang masih bisa pulang. Dan beberapa dari mereka
dalam perjalanan menemui kendala tertahan di satu kota karena
seluruh penerbangan dan kapal laut telah dihentikan. Belum lagi
ketika mereka tiba di rumah mereka, ada beberapa yang sangat sulit
mengakses internet untuk mengikuti kuliah online. Satu kali ketika
kelas berlangsung, saya sudah menyampaikan materi perkuliahan
kurang lebih 30 menit dan berhenti untuk interaksi dengan mereka.
Beberapa mahasiswa merespon “tidak ada” ketika saya bertanya
“ada tanggapan atau pertanyaan?” Lalu saya mengakhiri dengan
pengumuman terkait tugas antar minggu dan jam pertemuan
selanjutnya. Ketika tiba hari perkuliahan berikutnya, kira-kira tinggal
beberapa jam lagi, pengurus kelas sms bertanya apakah ada kelas
atau tidak. Ternyata kelas lalu hampir seluruhnya tidak terdengar
karena jaringan terganggu. Tetapi mereka sama sekali tidak ada
respon baik melalui WA maupun sms di Zoom untuk memberitahu.
Walhasil tenaga bercuap-cuap, kuota selama 50 menit terbuang
percuma. Rupanya pengalaman menjengkelkan ini dialami para
134 Favor of God