Page 13 - Riset Awal - Irene Winsome 315160073
P. 13

Future Dwelling

               Kata dwelling dari kata dwell awalnya tidak merujuk pada berhuni. Dwell berasal dari kata
               dwellan yang memiliki arti “to lead into error, deceive, mislead” yang berarti mengarah pada
               kesalahan (Winata, 2020). Proses terciptanya dwelling bukan sekali, melainkan berulang kali
               (experiment) agar mencapai tujuan yang diinginkan atau menyesuaikan dengan konteksnya.
               Dwelling merupakan adaptasi dan bersifat experimentatif. Dwelling dalam prilaku manusia
               dilakukan  secara  “permanen”  dengan  tujuan  survival.  Dalam  perkembangannya,  Dwelling
               berkaitan erat dengan konsep waktu (time), konsep ruang (space), konsep tempat (place), dan
               konsep untuk hidup (to live) (Gandha, 2020). Konsep dwelling dari waktu ke waktu mengalami
               perubahan  sesuai  dengan  kondisi  lingkungan.  Dwelling  merupakan  bagian  dari  kehidupan
               manusia dari masa ke masa. Sifat dwell adalah menetap dan tidak nomaden – menetap untuk
               bertahan hidup (to linger).

               Awal tahun 2020, pandemic covid-19 menyerang seluruh penduduk bumi. Semua kalangan
               masyarakat terkena dampak dari pandemic covid-19. Pandemic covid-19 mengubah cara hidup
               seluruh  penduduk  di  bumi,  baik  dalam  ekonomi,  Pendidikan,  sosial,  dll.  Pandemic  ini
               menyebabkan Semua kegiatan publik ditunda atau bahkan dibatalkan, semua aktivitas rutin
               yang  mengharuskan  keluar  rumah  hilang  dari  kehidupan,  kebanyakan  masyarakat  harus
               menjalani  lock  down  mandiri  di  rumah  masing-masing.  Tapi  tidak  semua  orang  memiliki
               rumah dengan space yang cukup luas, nyaman dan aman untuk berdiam diri. Kota-kota besar
               merupakan pusat penyebaran virus, tempat paling parah terdampak virus corona.

               Pandemic  yang  menghantam  kota-kota  besar  dengan  penduduk  yang  padat  tentu  menjadi
               tempat  paling  rawan  penyebaran  virus  corona.  Jika  masyarakat  harus  menjaga  jarak,  dan
               tinggal  di  dalam  rumah,  menyebabkan  banyaknya  ruang  publik  yang  biasanya  dipenuhi
               masyarakat  kemudian menjadi  kosong  karena semua orang lebih memilih untuk  berada di
               dalam rumah – safe place bagi mereka. Masyarakat kemudian menyadari bahwa bergerak dan
               menghabiskan waktu di ruang luar lebih penting dari berada di dalam ruangan tanpa adanya
               interaksi  sosial.  Masyarakat  lebih  memilih  tinggal  di  rumah  untuk  menjaga  kesehatan  diri
               mereka. Pandemic covid-19 bukan hanya memaksa masyarakat untuk tinggal di dalam rumah
               tetapi juga mempengaruhi berbagai sisi kehidupan manusia.

               “Bagaimana  arsitektur  dapat  merespon  atau  membantu  masyarakat
               terdampak covid-19?”

               Pandemic covid-19 merubah gaya hidup semua kalangan masyarakat. Semua aktivitas manusia
               yang berhubungan dengan dunia luar hilang begitu saja, dan hanya berfokus untuk menghindari
               kontak  langsung  dengan  sesama  manusia  karena  takut  terkena  virus.  Hal  ini  dikarenakan
               menurut  World  Health  Organization  (WHO),  Covid-19  menular  melalui  orang  yang  telah
               terinfeksi virus corona. Penyakit ini dapat dengan mudah menular melalui tetesan kecil dari
               hidung atau mulut (droplet) ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. karena
               itulah penting unutk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang sakit.

               Hamidi dari Bloomberg School of Public Health di Johns Hopkins University menyebutkan
               bahwa  secara  teori,  kepadatan  mengarah  pada  kontak  yang  lebih  dekat  dan  lebih  banyak
               interaksi di antara penghuni yang menjadi titik potensial untuk penyebaran penyakit menular
               yang baru muncul (Bagcchi, 2020). Semakin bertambah banyaknya orang yang terkena virus
               ini  menuntut  pemerintah  mengambil  langkah  tegas  untuk  menghindari  penyebaran  virus
   8   9   10   11   12   13   14   15   16