Page 30 - Desain Biologi (KELAS XI) PERTEMUAN 2
P. 30
terletak pada satu baris yang tegak lurus dengan gelendong pembelahan. Kinetokor
pada setiap kromatid menghadap pada kutub yang berlainan (perhatikan Gambar
4.7). Dengan letak kromosom berada di bidang pembelahan, maka pembagian
jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru, benar-
benar rata dan sama jumlahnya. Tahapan ini merupakan akhir dari metafase.
c. Anafase
Setelah berakhirnya tahap metafase, pembelahan sel berlanjut pada tahap
anafase. Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya kromatid saudara pada bagian
sentromer kromosom. Gerak kromatid ini disebabkan tarikan benang mikrotubulus
yang berasal dari sentriol pada kutub sel. Kalian telah mengetahui bahwa
mikrotubulus melekat pada sentromer. Hal ini menyebabkan sentromer tertarik
terlebih dahulu. Akibatnya, sentromer berada di depan dan bagian lengan kromatid
berada di belakang. Struktur ini seperti huruf V. Gerakan ini menempuh jarak sekitar
1μm (10-6 meter) tiap menit. Pada saat bersamaan, mikrotubulus non kinetokor
semakin memanjang sehingga jarak kedua kutub sel semakin jauh. Selanjutnya,
masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan dan berfungsi
sebagai kromosom lengkap, dengan sifat keturunan yang sama (identik). Untuk
menjalankan tugasnya ini, mikrotubulus telah mengalami peruraian pada bagian
kinetokornya. Lalu bagaimanakah bidang pembelahan sel pada hewan dan
tumbuhan?
Salah satu perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah ada ti-daknya sentriol.
Pada sel tumbuhan, peran sentriol digantikan oleh kromosom sehingga arah
pembelahan tetap menuju ke kutub sel. Pada sel hewan, sentriol pada kutub sel
merupakan arah yang dituju oleh gerakan kromatid saat pembelahan.
d. Telofase
Pada tahap telofase ini, inti sel anakan terbentuk kembali dari fragmen-
fragmen nukleus. Bentuk selnya memanjang akibat peran mikrotubulus non
kinetokor. Benang-benang kromatin mulai longgar. Dengan demikian, fase
30