Page 8 - P17110211022_ZAQIA AYU PRAMESTY_1A
P. 8
4
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh manusia, unsur gizi
dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur gizi makro dan unsur gizi mikro.
(Raudha et al., 2017). Makronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah banyak yang bekerja menghasilkan energi bagi tubuh.
Makronutrien termasuk karbohidrat, protein dan lemak. Fungsi utama dari
mikronutrien adalah untuk memungkinkan reaksi kimia terjadi di dalam
tubuh. Mikronutrien ini termasuk vitamin dan mineral (Raudha et al., 2017).
2.2 Faktor Penyebab Obesitas
Penyebab obesitas sangat kompleks. Obesitas sering disebabkan karena
interaksi faktor genetik dan lingkungan, termasuk aktivitas fisik, makanan,
sosial ekonomi dan perilaku neurogenik. Salah satu faktor penyebab obesitas
adalah perilaku makan yang buruk. Perilaku makan yang buruk disebabkan
oleh beberapa hal, antara lain lingkungan dan sosial. Hal ini dibuktikan
dengan dengan meningkatnya prevalensi obesitas di negara maju (Raudha et
al., 2017).
Perilaku makan yang buruk pada masa kanak-kanak sehingga terjadi
makan berlebihan juga berpengaruh terhadap obesitas. Faktor yang
memengaruhi pola makan terhadap obesitas adalah jumlah, porsi makan,
kepadatan energi makanan yang dimakan, frekuensi makan dan jenis
makanan (Raudha et al., 2017).
2.3 Pengertian Stunting
Stunting merupakan masalah utama di negara berkembang termasuk
Indonesia. stunting merupakan gangguan pertumbuhan linear akibat
malnutrisi kronis. Anak yang menderita stunting cenderung tumbuh menjadi
orang dewasa yang berpendidikan rendah, dengan tingkat ekonomi rendah
dan lebih rentan terhadap penyakit tidak menular (P. P. Sari & Sulchan,
2016).
Keterlambatan pertumbuhan dikaitkan dengan risiko obesitas. Sistem
metabolisme energi pada individu yang terhambat sangat efisien pada awal
kehidupan menyebabkan perubahan pada gen yang disebut gen Thrifty. Jika