Page 4 - Bab Shalat Qashar
P. 4

Syarat Kedua:
                 Perjalanannya Harus Mubah (Bukan Maksiat)


            Yang  dimaksud  dengan  "mubah"  di  sini  adalah  bukan
            dalam  rangka  melakukan  maksiat,  yaitu  perjalanan  yang
            hukumnya boleh. Maka ini mencakup:
                   Wajib, seperti perjalanan untuk membayar utang.
                   Sunnah,  seperti  perjalanan  untuk  menyambung
                    silaturahmi.
                   Mubah, seperti perjalanan untuk berdagang.
                   Makruh,  seperti  bepergian  sendirian,  atau  ber-
                    dagang kain kafan.


            Makna:
            Syarat kedua bolehnya qashar bagi musafir adalah bahwa
            perjalanannya  itu  dianggap  boleh  menurut  sangkaan
            kuatnya. Maka tidak boleh qashar jika perjalanan tersebut
            adalah perjalanan maksiat, yaitu:
                   Perjalanan  yang  sejak  awal  diniatkan  untuk
                    maksiat, atau
                   Perjalanan  yang  awalnya  tidak  maksiat  lalu
                    berubah menjadi maksiat di tengah jalan.


            Perjalanan seperti ini dinamakan:
                   Yang  pertama:  "orang  yang  bermaksiat  dengan
                    perjalanannya".
                   Yang  kedua:  "orang  yang  bermaksiat  dalam
                    perjalanannya".


            Jika ia bertaubat, maka:
                   Dalam  kasus  pertama:  ia  boleh  qashar  jika  sisa
                    perjalanannya masih sejauh dua marhalah.
   1   2   3   4   5   6   7   8