Page 16 - E-Book Laporn Flipbuilder_Kelompok B_TI C
P. 16
Penyebaran penyakit tungro bergantung dari varietas padi, umur tanaman
saat terserang dan pengaruh lingkungan. Pada varietas padi, padi yang memiliki
ketahanan terhadap serangan tungro tidak akan menunjukkan gejala perubahan
warna. Namun, tanaman padi yang menunjukkan perubahan warna yang sifatnya
masih ringan, memiliki kemungkinan untuk hilang saat dewasa. Penggunan
varietas padi yang tahan wereng yang ditanam dengan pola tanam serempak
maupun tidak, akan mencegah dan menghambat penularan virus tungro
(Praptanadkk, 2018).
Gejala tanaman yang terserang tungro seringkali dianggap sebagai
gangguan fisiologis, seperti :
- Perubahan warna menjadi kuning dan mengerdil pada tanaman dianggap
sebagai defisisensi nitrogen dan seng serta stress air
- Kerusakan yang terjadi pada tanaman dianggap akibat serangan penggerek
batang ataupun tikus
Tungro dapat diidentifikasi dengan menggunakan alat serologis seperti
dilakukannya uji aglunasi lateks, uji imunosorben terkait enzim (ELISA), dan
uji kertasi muno filter cepat (RIPA).
2.4 Penyebab dan Tempat Terjadinya Serangan Tungro
Virus penyakit tungro ditularkan dari satu tanaman ketanaman lain oleh
wereng yang memakan tanaman yang terinfeksi tungro. Vektor yang paling
efisien adalah wereng hijau. Menurut Muazam dan Nugroho (2020), imago
wereng hijau mulai muncul pada saat 2 minggu setelah tanam dan cenderung
meningkat pada setiap minggunya, sehingga dapat menyebabkan ledakan infeksi
tungro. Wereng dapat memperoleh virus dari bagian manapun dari tanaman yang
terinfeksi dengan memakannya, bahkan untuk waktu yang singkat. Kemudian,
virus dapat segera menularkan ke tanaman lain dalam 5-7 hari. Tubuh wereng
pembawa virus disebabkan organisme wereng memakan tanaman yang terinfeksi
virus. Infeksi tungro dapat terjadi pada semua tahap pertumbuhan tanaman padi.
Ini paling sering terlihat selama fase vegetatif dan paling rentan terjadi pada tahap
anakan. Serangan tungro tergantung pada ketersediaan sumber virus dan populasi
12