Page 55 - 1b Bismillah E-Modul Larutan Asam dan Basa Berbasis Kontekstual (Flip PDF Professional)_Dekstop
P. 55
Titrasi asam-basa atau sering disebut sebagai titrasi asidi alkalimetri merupakan reaksi
netralisasi, yaitu reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida
yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral. Reaksi penetralan
dilakukan dengan bantuan indikator asam-basa, yaitu indikator yang berubah warna dalam
suasana asam dan basa. Indikator yang sering digunakan yaitu fenolftalein (PP) dan
bromtimol biru (BTB).
Terdapat beberapa istilah yang harus diperhatikan dalam titrasi asam-basa, yaitu:
1. Larutan Standar
Larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti disebut larutan standar atau
larutan baku. Larutan standar berdasarkan kemurniannya dibedakan menjadi larutan
standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan
standar dimana konsentrasinya dapat diketahui secara langsung dari hasil penimbangan
dan mempunyai kemurnian yang tinggi. Larutan standar sekunder adalah larutan standar
dimana konsentrasinya dapat diketahui dari hasil standarisasi dan mempunyai kemurnian
yang relatif rendah.
2. Stoikiometri Titrasi Asam-Basa
Konsentrasi titrasi ditentukan dari mol titran yang dibutuhkan dalam titrasi. Ketika titrasi
mencapai titik ekuivalen, mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. Mol
ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas dengan volume. Rumus tersebut
ditulis sebagai berikut:
Vasam x Nasam = Vbasa x Nbasa BERBURU LITERATUR
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas Perluas pengetahuan Anda
dengan jumlah mol ion H dari asam atau jumlah mol ion tentang titrasi asam-basa
+
dengan menonton video dan
-
OH dari basa. Rumus tersebut ditulis sebagai berikut: melakukan virtual lab pada link
berikut ini:
(V x M x n)asam = (V x M x n)basa
https://tinyurl.com/4x6np8dj
dengan
V = volume M = molaritas
N = normalitas n = jumlah ion H pada asam atau ion OH pada basa
-
+
3. Titik Ekuivalen
Keadaan secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi dan titik dimana
reaksi penetralan tepat tercapai sehingga titrasi harus dihentikan disebut sebagai titik
ekuivalen. Biasanya titik ekuivalen ditunjukkan dengan harga pH. Keadaan dimana proses
titrasi mengalami perubahan warna yang menandakan bahwa titrasi harus dihentikan
disebut sebagai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi harus sedekat mungkin dengan titik
ekuivalen agar ketetapan hasil titrasi diperoleh dengan baik.