Page 7 - M-POWER -sms1 031025
P. 7

LAPORAN UTAMA
















































                                                                                                                    7
                                                                                                      FOTO: DOK. KEMNAKER
            INTERVENSI NEGARA: Para pekerja menunjukkan ijazahnya yang berhasil dikembalikan perusahaan setelah dilakukan sidak oleh Kementerian
            Ketenagakerjaan.

                   Industri Lain, Pola yang Sama               makin banyak yang jadi korban. Banyak yang bekerja,
              Bukan hanya di industri otomotif, praktik ini menjalar   tapi seperti disandera.”
             ke sektor lain. Rachel, seorang fresh graduate yang    Kasus Nila, Rachel, dan Johannes hanyalah sebagian
             diterima di perusahaan distributor makanan-minuman   kecil dari fenomena luas. Banyak korban tak berani
             besar pada 2021, juga harus menyerahkan ijazah asli   melapor, takut dicap pembuat onar atau masuk daftar
             saat masuk kerja. Ia sempat mengira hal itu lumrah.  hitam perusahaan. Akibatnya, praktik ini sering tak
               Namun setelah empat bulan, Rachel tak sanggup lagi   terungkap ke publik.
             menanggung tekanan kerja. Saat hendak keluar, ia kaget
             bukan main: HRD meminta Rp25 juta sebagai “tebusan.”        Surat Edaran Menaker:
             Bahkan, debt collector perusahaan mendatangi               Titik Balik yang Ditunggu
             rumahnya. “Saya merasa dipermalukan di depan       Gelombang kasus akhirnya mendorong langkah cepat
             keluarga,” kenangnya.                             Kementerian Ketenagakerjaan. Pada momentum Hari
               Johannes, mantan karyawan di perusahaan yang    Kebangkitan Nasional 2025, Menteri Ketenagakerjaan
             sama, ditawari mencicil penalti Rp25 juta. Ia menolak   Yassierli menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor M/5/
             dan memilih bersuara lewat media sosial. “Kalau diam,   HK.04.00/V/2025.
















                                                                                  Edisi Semester I-2025
                                                                                                   EDISI SEMESTER I-2025
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12