Page 9 - Buku Digital (Kasaran)
P. 9
Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya
Tomo berasal dari campuran darah Jawa Tengah, Sunda, dan Madura. Ibu Bung Tomo
berprofesi sebagai distributor lokal untuk perusahaan mesin jahit Singer.
Bung Tomo dilahirkan dan dibesarkan dari lingkungan keluarga yang sangat
menghargai pendidikan. Orang tua Bung Tomo sangat sayang dan senantiasa
memperhatikan bagaimana perkembangan pendidikan anaknya. Hal ini terlihat dari
perkembangan pemikiran dan perilaku Bung Tomo di waktu kecil. Sebelum sekolah, Bung
Tomo sudah pandai membaca, menulis, dan menghitung. Bahkan Bung Tomo juga sudah
hafal surat-surat pendek Al-Qur’an. Hal ini bisa dijadikan bukti keberhasilan orang tua
dalam mendidik anaknya. Bung Tomo juga memiliki karakter yang baik, hal ini terlihat
dari perilaku Bung Tomo di waktu kecil yang senantiasa membantu orang tuanya tanpa
disuruh.
B. Masa Kecil Bung Tomo
Bung Tomo bisa dikatakan lahir dari keluarga yang berkecukupan, namun beliau
dipaksa harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dikarenakan pada
masa kecil Bung Tomo, keadaan masyarakat sedang dihadapkan pada depresi ekonomi
yang hebat, sehingga dampaknya berpengaruh terhadap kehidupan seluruh masyarakat di
berbagai elemen, baik itu kalangan bawah maupun kalangan atas. Hal itulah yang
menyebabkan Bung Tomo dan keluarganya hidup dibawah tekanan krisis ekonomi. Dan
kemudian berdampak terhadap sekolah Bung Tomo. Pada usia 12 tahun beliau terpaksa
meninggalkan sekolahnya di Mulo, karena harus bekerja serabutan demi mengatasi dari
dampak adanya depresi ekonomi yang melanda dunia pada waktu itu. Setelah itu Bung
Tomo menyelesaikan pendidikannya di HBS lewat jalur korespondensi, namun secara
resmi tidak pernah lulus.
Bung Tomo kecil dirawat dan dibesarkan orang tuanya dengan penuh kasih sayang
dan kehangatan. Ayah dan ibunya senantiasa memberikan dukungan terhadap apapun yang
sedang dijalani oleh Bung Tomo. Pada saat Bung Tomo masih kecil, kondisi masyarakat
Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Beliau dibesarkan oleh orang tuanya persis ketika
Indonesia sedang dijajah oleh Belanda dengan penuh kebengisan terhadap masyarakat dan
disamping itu juga ditambah dengan adanya depresi ekonomi hebat yang sedang melanda
masyarakat dunia. Di kondisi yang seperti itu, beliau melihat dan merasakan bagaimana
sulitnya seseorang untuk mencari pekerjaan, pendidikan yang semakin sulit karena
kebijakan stratifikasi yang dikeluarkan pihak Belanda, dan ditambah dengan ketakutan-
ketakutan yang dirasakan masyarakat pada saat itu.
2
Buku Sejarah Indonesia Kelas XI