Page 22 - Rancangan FLIPBOOK
P. 22
Dengan demikian mereka (COVID-19) mungkin lebih
rentan terhadap 'tipu muslihat genom' daripada virus RNA
lainnya," kata ahli bioinformatika Chase Nelson.
Para ilmuwan telah berlomba untuk memahami sebanyak
mungkin tentang COVID-19 yang mewabah sejak akhir tahun
lalu. Sementara itu, beberapa aspek dari susunan genetiknya
telah menjelaskan bukti kuat bahwa virus itu tidak 'dibuat di
laboratorium.
"Gen tumpang tindih yang hilang menempatkan kita
dalam risiko mengabaikan aspek penting biologi virus," kata
Nelson.
"Gen yang tumpang tindih mungkin menjadi salah satu
dari banyak cara di mana virus Corona telah berevolusi untuk
mereplikasi secara efisien, menggagalkan kekebalan tubuh, atau
menularkan diri," jelas para peneliti.
Para peneliti menemukan gen tersebut telah diidentifikasi
sebelumnya, tetapi hanya dalam satu varian virus Corona di
trenggiling. Ditemukan di Guangxi, China.
Satu hal yang para peneliti ketahui tentang gen misterius,
berdasarkan penelitian sebelumnya dengan pasien COVID-19,
gen ORF3d memang memperoleh respons antibodi yang kuat.
Selebihnya, mereka belum mengetahui pasti dampak lebih jauh
dari gen ini.
Sumber : detik health
(https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5251641/)
Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies
Merupakan keanekaragaman yang terjadi karena adanya variasi
spesies di suatu tempat. Dalam urutan taksonomi, variasi terletak pada
satu tingkat dibawah spesies, namun pada tingkatan yang lebih tinggi
21
"Mengenai apakah sel-T juga akan dipicu atau tujuan virus lain
apa yang mungkin dimiliki ORF3d yang tumpang tindih, kita