Page 22 - BULETIN 1146
P. 22

BULETIN            Parlementaria
              BULETIN

              Alokasi DAK Harus                                               dari F-PKS ini juga menyoroti sistem
                                                                                Selain keterlambatan juknis, politisi
     DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Sesuai Kebutuhan             Perencanaan dan Informasi Kinerja
                                                                              perencanaan dan penganggaran DAK
                                                                              melalui aplikasi KRISNA (Kolaborasi

                                                                              Anggaran) yang belum sinkron
              Daerah
                                                                              dengan prioritas atau kebutuhan
                                                                              daerah. “Jadi, kadang-kadang daerah
                                                                              membuat perencanaan lebih dulu, tapi
                                                                              kemudian setelah itu ketika mereka

                                                                              kebutuhan itu tidak ada di aplikasi,”
                      adan Akuntabilitas      karena sudah pasti kebutuhan daerah   harus mengisi di aplikasi ternyata
                                                                              jelasnya.
                      Keuangan Negara (BAKN)   di Jawa dengan kabupaten di luar   Anis menambahkan, masukan-
                      menjaring masukan       Pulau Jawa kebutuhannya pasti beda,”   masukan dan saran dari akademisi
             B dari sivitas akademika         jelas politisi Partai Demokrat itu.   sangat penting bagi BAKN untuk
              Universitas Brawijaya (UB) terkait   Sementara itu, Wakil Ketua   menyikapi laporan BPK RI terhadap
              penelaahan atas laporan hasil   BAKN Anis Byarwati meminta      DAK. Nantinya, dana transfer
              pemeriksaan Badan Pemeriksa     pemerintah pusat dan pemda untuk   daerah diharapkan mampu menjadi
              Keuangan (BPK) terhadap Dana Alokasi   memperbaiki perencanaan keuangan   katalisator pembangunan nasional
              Khusus (DAK). Hasil pemeriksaan   DAK. Mengingat, seringkali terjadi   serta meningkatkan pemerataan
              pada pemerintah pusat dan daerah   keterlambatan petunjuk teknis   pembangunan di daerah dalam
              yang dilakukan setiap tahun oleh   (juknis) dari pemerintah pusat yang   kerangka desentralisasi fiskal. “Ini
              BPK RI menunjukkan masih terdapat   mengakibatkan serapan menjadi   menjadi masukan penting bagi BAKN
              permasalahan terkait dengan DAK.   rendah. “Misalnya program harus   bahwa perlu ada pembenahan-
                Ketua BAKN DPR RI Wahyu Sanjaya   dilaksanakan, tetapi juknisnya belum   pembenahan DAK, sehingga daerah
              mengatakan salah satu permasalahan   ada. Sehingga tidak bisa direalisasikan   bisa mendapatkan apa yang benar
              yang sering ditemukan ialah anggaran   dan dana itu menjadi hangus,” ujarnya.  mereka butuhkan,” tutupnya.   ann/sf
              DAK meningkat setiap tahunnya,
              namun serapannya masih rendah.
              “Kenapa serapan itu rendah, karena
              yang diusulkan oleh daerah dan
              diberikan pemerintah pusat itu tidak
              sinkron. Belum lagi kendala teknisnya
              lainnya, maka serapan itu jadi rendah,”
              kata Wahyu di Universitas Brawijaya,
              Malang, Jawa Timur, Selasa (6/4). 
                Sisi lain, Wahyu menegaskan alokasi
              DAK harus selaras dengan kebutuhan
              daerah. Menurutnya, pemerintah
              perlu memperhatikan usulan daerah
              sehingga dana yang bersumber dari
              APBN itu dapat menunjang pelayanan
              publik dan berdampak luas bagi
              masyarakat. Dia menambahkan,
              DAK dari APBN yang dialokasikan ke
              daerah, semestinya kegiatan yang
              didanai merupakan kebutuhan daerah
              dan sesuai dengan prioritas nasional. 
                “Kita juga harap ada transparansi
              tentang pemberian DAK ini, juga
              diberikan reward dan punishment. 
              Kedua, bahwasanya pemerintah pusat
              bisa lebih mendengar usulan daerah,   Ketua BAKN DPR RI Wahyu Sanjaya bertukar cenderamata dengan sivitas akademika UB di Malang. Foto: Anne/Nvl


              22  Nomor 1146/III/IV/2021  •  April 2021                                                                                                                                                   Nomor 1146/III/IV/2021  •  April 2021  23
   17   18   19   20   21   22   23   24