Page 11 - BULETIN 1135
P. 11
BULETIN Parlementaria
PT Pupuk Indonesia Harus
Awasi Kartu Tani di Lapangan
akil Ketua Komisi VI
DPR RI Aria Bima
menekankan kepada
W PT Pupuk Indonesia
agar betul-betul memperhatikan
infrastruktur, peralatan atau sarana dan
prasarana pendukung Kartu Tani di
masing-masing kios penyalur pupuk. Ia
berpandangan, Kartu Tani bisa menjadi
solusi kelangkaan pupuk yang seringkali
dihadapi para petani.
Hal ini dikatakan Aria usai
pertemuan tim Kunjungan Kerja Spesifik
Komisi VI DPR RI dengan Wakil Direktur
Utama PT Pupuk Indonesia Nugraha
Christijanto di Gudang Sumur Pecung
PT Pupuk Indonesia, Serang, Banten,
Selasa (26/1).
“Apabila memang situasi dan
kondisi kios itu belum memenuhi
syarat untuk adanya alat geseknya
(Electronic Data Capture/EDC), maka
kebijakan ini juga tidak serta merta
konservatif, kebijakan akan lentur juga
buat kios-kios yang memang belum
bisa melaksanakan,” ujar politisi PDI- Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima memimpin peninjauan ke Gudang PT Pupuk Indonesia. Foto: Kresno/jk
Perjuangan itu.
Di samping itu, politisi dapil Jawa
Tengah V ini menilai ada kendala yang selalu tersedia dengan terjadwal sesuai kendala mengenai ketersediaan pupuk.
terjadi di lapangan yang berkaitan dengan masa tanam petani. Ia menegaskan komitmen PT Pupuk
dengan Kartu Tani. Dimana, di “Persoalan sekarang bagaimana Indonesia untuk senantiasa memenuhi
beberapa daerah ada petani yang masalah pergudangan ini menjadi kebutuhan pupuk bagi petani sesuai
keberatan dengan sistem deposit hal yang penting, tadi pak Wakil dengan yang telah ditugaskan.
di Bank BRI untuk bisa membuka Direktur juga menyampaikan kalau “Faktor yang menyebabkan
Kartu Tani tersebut. Untuk itu, Aria penyebaran jumlahnya mencukupi tapi kelangkaan ini cukup banyak, dan
meminta Menteri Pertanian sebagai mekanisme gudang harus diperbaiki harus diselesaikan secara holistik.
regulator mencermati permasalahan ini, supaya ketersediaan pupuk itu tepat Pupuk Indonesia tetap berkomitmen
mengingat PT Pupuk Indonesia hanya waktu. Karena kalau sudah bergeser untuk bisa memenuhi kebutuhan sesuai
sebagai operator. 1-2 minggu, yang seharusnya urea, dengan yang ditugaskan. Seperti
Aria juga menyampaikan pentingnya phonska, ZA atau SP-36 ada tetapi tadi kami paparkan, secara jumlah itu
ketersediaan pupuk di gudang yang malah tidak ada, itu jadi tidak terlalu cukup sampai dengan hari ini. Mungkin
siap untuk displacement ke distributor bermanfaat bagi petani itu sendiri,” di beberapa daerah itu kami belum
bahkan ke pengecer. Gudang pupuk imbuh Aria. bisa salurkan karena keterbatasan
juga harus menjamin ketersediaan Pada kesempatan itu, Wakil Direktur aturan. Ada yang masih belum terbit
pupuk dari titik lini I ke lini II, sehingga Utama PT Pupuk Indonesia Nugraha SK dinasnya sehingga kami tidak bisa
pupuk Urea, NPK (Phonska), ZA n SP-39 Christijanto mengakui ada beberapa menyalurkan,” ujar Nugraha. eno/es
10 Nomor 1135/I/III/2021 • Januari 2021 Nomor 1135/I/III/2021 • Januari 2021 11