Page 22 - BULETIN 1207
P. 22
BULETIN Parlementaria
• DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tingkatkan Kualitas Pertanian,
GKSB Parlemen Indonesia-Korsel
Usul Kerja Sama Smart Farming
BKSAP
rup Kerja Sama
Bilateral (GKSB) FOTO: PRIMA/NVL
Parlemen Indonesia-
Korea Selatan
G menerima kunjungan
Anggota Parlemen Korea Selatan
Yun Ho Jung, Seo Sam Seog dan
Duta Besar Korea Selatan untuk
Indonesia Park Tae Sung di Gedung
Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin
(4/7). Rombongan diterima Ketua Scan QR
untuk berita
Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) selengkapnya
DPR-Korsel Edward Tannur, serta
Anggota GKSB Desy Ratnasari dan
Effendy Sianipar.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua GKSB DPR-Korsel Edward Tannur saat menerima kunjungan Anggota Parlemen Korea Selatan Yun Ho
Edward Tannur mengapresiasi Jung, Seo Sam Seog dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae Sung.
hubungan bilateral antara Indonesia
dan Korsel yang telah terjalin informasi dan sharing experience ahli itu sudah 90 persen ke atas dan
selama hampir 50 tahun. Bagi pertanian kedua negara. mendekati 100 persen, jadi mereka
Indonesia, Korsel merupakan mitra “Jadi dari Korea belajar keadaan tidak impor malah bisa ekspor. Tetapi
strategis untuk menjalin berbagai alam Indonesia dan prospek yang mereka kekurangan gandum dan
kerja sama mulai dari sektor politik, bisa dikembangkan dan petani kita jagung, saya kira ini peluang yang
ekonomi, pendidikan, kebudayaan kesana untuk belajar pemanfaatan bagus bagi kita, karena pemerintah
dan pertanian. Di sektor pertanian, teknologi untuk pertanian. Mereka menggalakkan produksi jagung,”
Edward mengapresiasi langkah di sana lahannya dikit tapi efektif sambung Edward.
pemerintah Korsel yang memberikan dan efisien, sementara kita di sini Ia menambahkan, kedua
insentif kepada pemuda-pemuda lahannya luas tetapi produktivitasnya pihak juga mendorong segera
untuk mau kembali ke desa dan tidak maksimal,” jelas legislator dapil diratifikasinya Perjanjian Kerjasama
menekuni sektor pertanian. Nusa Tenggara Timur II ini. Ekonomi Komprehensif Indonesia-
Politisi PKB itu menilai, Diketahui, Korsel sudah Korea Selatan (IK-CEPA) sehingga
Indonesia harus mampu belajar menerapkan revolusi hijau dapat meningkatkan nilai
dari sistem smart farming dengan atau green revolution yang perdagangan kedua negara.
teknologi tinggi sehingga ramah bertujuan untuk meningkatkan Mengingat, salah satu persetujuan
lingkungan. Menurutnya, ke depan hasil produksi pertanian. Dengan (IK-CEPA) berupa penghapusan
Indonesia tidak hanya mengandalkan sistem smart farming, Korsel dapat 11.000 lebih pos tarif produk
pertanian konvensional, tetapi tetap mengoptimalkan produksi hasil Indonesia untuk ekspor ke Korsel.
juga digitalisasi pertanian. Terlebih pertanian meski lahan yang tersedia Dengan penghapusan pos tarif, maka
lagi, lanjutnya, pemerintah sedang semakin terbatas. “Smart Farm di terjadi efisiensi dari segi cost dan
mengembangkan program Korea telah terbukti berhasil dan kemudahan berusaha, sehingga
food estate. Karenanya, ia produksinya meningkat setiap memberikan manfaat untuk para
mengusulkan adanya pertukaran tahun. Mereka produksi padinya eksportir di tanah air. l ann/aha
22 Nomor 1206/I/VII/2022 • Juli 2022