Page 7 - BULETIN 1204
P. 7

Komisi I Soroti


               Tingginya Harga



               Sewa Saluran


               Digital TV Lokal



               di Maluku Utara








                           akil Ketua Komisi I
                           DPR RI Bambang                           Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono. Foto: Nadya/nvl
                           Kristiono menyatakan
               W tujuan Komisi I DPR RI
               menyerap aspirasi dan masukan terkait   tentang Penyiaran, dengan tema   menghasilkan pendapatan, yang
               RUU Penyiaran ke Provinsi Maluku   ‘Tantangan Penyiaran Multiplatform di   dimana itu di luar tugas pokok
               Utara adalah untuk memastikan dan   Indonesia’, di Ternate, Maluku Utara,   dan fungsinya. “Teman-teman TV
               mensinkronkan informasi di pusat   Jumat (10/6).                lokal, mereka berapa sih iklannya?
               dengan realisasi di lapangan. Bambang    “Di daerah, mereka (stasiun TV   Sementara biayanya hampir
               menjelaskan temuan yang didapat   lokal) menjerit. Sehingga dengan dua   sama, nilai iklan enggak banyak,
               Komisi I DPR RI di Maluku Utara   kondisi yang berbeda ini kita harus   jumlahnya enggak banyak,
               terkait kebijakan pusat yang tidak   mencari jalan tengah, artinya supaya   harganya enggak sama dengan
               sinkron dengan daerah, salah satunya   PNBP tetap jalan, tetapi di bawahpun   Jakarta. Sementara, harga yang
               terkait keinginan pemerintah untuk   tidak merasa kayak terdzholimi. Kan   ditetapkan oleh pusat itu hampir
               melakukan penambahan Penerimaan   mereka (stasiun TV lokal) teriak ini   sama sekitar Rp25 jutaan per bulan
               Negara Bukan Pajak (PNBP) lewat   mahal, kita bisa mati. Yang kita dengar   yang bisa menyerap Rp250 sampai
               penyewaan channel atau saluran TV   kan begitu. Kita enggak mampu, lama-  Rp300 juta per tahun TV swasta. TV
               digital kepada stasiun TV lokal dengan   lama kita akan berhenti akan mati,   lokal disuruh bayar segitu. Menurut
               harga yang tidak memberatkan stasiun   dan sebagainya. Supaya dua hal ini   saya enggak fair lah,” tandas Nico.
               TV lokal.                       bisa sinkron bisa saling mendukung    “Boleh kita menaikkan target
                 “Saya kira yang paling penting   kita harus mencari jalan tengah, jalan   PNBP, tapi jangan jadi TV kapitalis.
               supaya apa yang kita hasilkan nanti   tengahnya ini adalah yang nantinya   Jangan buat TVRI jadi sumber
               betul-betul menghasilkan produk yang   akan kita diskusikan dengan instansi-  pencarian uang untuk negara.
               maksimal, produk yang bisa diterima   instansi terkait. Supaya semuanya bisa   Menurut saya tidak pas di luar
               oleh semua kalangan dari atas sampai   berjalan seperti yang diharapkan oleh   tupoksinya. Tetap harus ada untung
               ke bawah, dan menyisir banyak pihak.   semua pihak, tidak hanya di satu pihak,”   supaya negara enggak terlalu
               Sehingga kontroversi yang mungkin   tandas politisi Gerindra itu.   besar defisitnya untuk membiayai
               timbul setelah RUU (Penyiaran) itu kita   Senada, Anggota Komisi I DPR   TVRI karena biayanya sekitar Rp1
               undangkan, itu bisa kita minimalisir   RI Junico Bp Siahaan menyatakan   sampai Rp1,5 (triliun) setahun, tapi
               (permasalahan),” kata Bambang usai   bahwa keinginan pemerintah   jangan jadi menyulitkan banyak
               memimpin pertemuan Tim Kunjungan   untuk menghasilkan PNBP dengan   pihak. Kalau di TV nasional banyak
               Kerja Spesifik Komisi I DPR RI dengan   memberikan tarif yang tinggi kepada TV   iklannya enggak masalah, tapi
               LPP RRI, TVRI, Loka Monitoring, KPID   lokal terkait penyewaan channel atau   kalau ngambil uang PNBP dari TV
               dan Gamalama TV, guna menyerap   saluran TV digital sangatlah tidak   lokal, saya enggak setuju nanti akan
               masukan terhadap penyusunan     adil. Menurutnya, TVRI janganlah   saya sampaikan dalam rapat,” tegas
               Rancangan Undang-Undang (RUU)   menjadi TV kapitalis yang bertugas   politisi PDI-Perjuangan itu.   ndy/sf


                                                                                Nomor 1204/IV/VI/2022  •  Juni 2022  7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12