Page 77 - MAJALAH 197
P. 77

WISATA





              yang berada di desa adat Trunyan
              mungkin telah terbiasa melalui
              rute jalan tersebut, tetapi akses
              ini tidak direkomendasikan untuk
              wisatawan dan pengemudi yang
              tidak pernah melalui medan sulit.
                Masyarakat desa adat Trunyan
              di Bangli sendiri merupakan
              penduduk asli Bali yang tidak
              terpengaruh dari budaya luar sejak
              masa Kerajaan Majapahit berkuasa
              di Bali. Mereka masih memegang
              teguh berbagai budaya warisan
              leluhurnya. Untuk itulah Desa adat
              Trunyan memiliki sejumlah tradisi   Salah satu sudut pemakaman desa adat Trunyan di Bali. Foto: Dok/nvl
              unik termasuk pemakaman atau
              penguburan mayat.                barang-barang bekal orang         adanya Pohon Taru Menyan yang
                Walaupun penduduknya           meninggal seperti pakaian, sandal   berarti Kayu Wangi. Pohon Taru
              beragama Hindu, namun hampir     atau barang kesukaan sewaktu      Menyan yang tumbuh di desa ini
              setiap jasad orang yang meninggal   mereka hidup yang terlihat     disebutkan telah berusia sekitar
              akan diletakkan di atas tanah    berserakan dan sengaja dibiarkan.   sebelas abad dan tetap tumbuh
              dibawah pohon Menyan, dan        Tetapi wisatawan yang datang      dengan baik.
              dibuatkan lubang sekitar 10-20   dilarang untuk membawa barang-      Mitosnya, wangi Pohon Taru
              cm untuk menghindari agar jasad   barang milik si mayit tersebut ke   Menyan yang sangat semerbak
              tidak bergeser, karena kontur tanah   luar areal pemakaman.        ini bahkan dapat tercium
              yang tidak rata. Jasad tersebut                                    hingga ke wilayah Pulau Jawa
              ditutupi dengan kain, dikelilingi   SYARAT PEMAKAMAN DI            bagian tengah. Bahkan, karena
              anyaman bambu berbentuk prisma   KUBURAN TRUNYAN                   tertarik dengan wangi ini,
              yang dinamakan ancak saji. Yang    Meskipun namanya pemakaman,     empat bersaudara dari Keraton
              menarik, jasad tersebut tidak    namun tak semua orang bisa        Surakarta yang terdiri dari 3 laki-
              mengeluarkan bau busuk. Prosesi   mendapatkan mapasah atau         laki dan 1 perempuan terhipnotis
              pemakaman seperti ini disebut    disemayamkan di kuburan           dan berusaha menemukan
              dengan Mepasah.                  Trunyan. Karena hanya ada 11      sumbernya.
                Jenazah yang diletakkan di bawah   ruang mapasah untuk 11 jenazah,   Singkat cerita, sang kakak
              pohon Taru Menyan tidak tercium   maka ada syarat yang harus       sulung menemukan tempat
              baunya dikarenakan pohon tersebut   dipenuhi bagi jenazah bila ingin   tersebut dan terpikat oleh
              bisa menetralisir bau yang timbul   disemayamkan di tempat ini.    kecantikan dewi penunggu pohon
              dari jenazah. Dan uniknya lagi     Syarat-syarat tersebut dibagi ke   Taru Menyan dan menikahinya.
              pohon Taru Menyan tersebut hanya   dalam tiga kategori makam sesuai   Kemudian, di tempat itu berdiri
              bisa tumbuh dengan baik di Desa   keadaan meninggal jenazah, yaitu:  sebuah kerajaan kecil dan sang
              adat Bali Aga Trunyan. Berdasarkan   Sema Muda yaitu tempat        raja yang ingin melindungi wangi
              kepercayaan warga, pada setiap satu   pemakaman khusus bayi dan    pohon tersebut memerintahkan
              pohon di bawahnya dimakamkan     anak-anak; Sema Wayah untuk       warganya untuk meletakkan
              hanya terbatas sebelas jenazah   pemakaman mereka yang sudah       mayat di bawahnya.
              saja. Dan bila ada jasad baru,   dewasa dan meninggal secara         Dengan cara itu, wangi pohon
              maka tulang belulang jasad lama   wajar; Sema Bantas yaitu khusus   Taru Menyan bisa dihilangkan
              dipindahkan ke tempat yang sudah   untuk mereka yang meninggal     sehingga takkan diketahui oleh
              disediakan, kemudian ditempati   dengan cara lain seperti          orang-orang di luar sana. Pohon
              oleh jasad baru.                 kecelakaan.                       tersebut pulalah yang membuat
                Di lokasi pemakaman wisatawan                                    mayat-mayat yang diletakkan di
              akan menyaksikan pemandangan     SEJARAH DESA TRUNYAN              bawahnya tak mengeluarkan bau
              tumpukan tengkorak manusia         Tradisi pemakanan unik dan      busuk meskipun telah mati cukup
              yang sudah disusun rapih, serta   nama desa ini konon berasal dari   lama. l dep/es



                                                                           TH. 2019      EDISI 171      PARLEMENTARIA     77
                                                                          TH. 2021      EDISI 197      PARLEMENTARIA                        77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80