Page 69 - MAJALAH 194
P. 69

TO KO H






              photography. Berawal dari hal
              sepele, yakni kakak dari teman
              kuliahnya ada yang ingin menikah,
              kemudian ia diminta untuk
              memotret acara pernikahannya.
              “Jaman kuliah dapat upah sebesar
              Rp 500.000 sudah sangat besar
              sekali nilainya,” kata Tirto senang.
                Ia juga pernah diminta untuk
              membantu memotret majalah
              mengenai pembangunan Plaza
              Indonesia. Seiring waktu berlalu
              hingga akhirnya Tirto kecemplung
              di genre industrial fotografi. “Saya
              lebih banyak motret pabrik sampai
              dengan saat ini. Pekerjaan saya
              sekarang, motret untuk stok foto
              yang akan saya jual dan memotret
              pabrik,” terangnya.
                Tirto mengaku basic ilmu       Tirto kala mempraktekan teknik Fotografi menggunakan smatrphone. Foto : Devi/nvl
              fotografinya adalah otodidak.
              Banyak uang yang ia keluarkan    motret jajaran direksi, motret    dibutuhkan keberadaannya. Yang
              untuk membeli buku foto.         karyawan sedang bekerja dan       berkembang agak rumit adalah
              Meskipun akhirnya ia dapat       itu merupakan human interest.     alat,” tandasnya.
              menyelesaikan pendidikan strata   Ada foto produk dari hasil pabrik   Tirto menyatakan, saat ini orang
              satu fotografi di IKJ. “Try dan   tersebut. Akhirnya semua genre   masih belum menghargai proses
              error-nya yaitu selama saya      fotografi saya pelajari,” tegasnya.  dibalik pembuatan  karya fotografi.
              bekerja di kantor Pramuka, karena   Selama berprofesi sebagai      “Oleh karenanya saya mencoba
              memang alatnya ada,” ucapnya.    fotografer, ia juga mengaku tidak   bagaimana agar orang-orang
                Menentukan sebagai fotografer   pernah merasakan duka. Karena    juga bisa menghargai (proses) itu.
              dengan genre industrial fotografi   semua dilakukannya berdasarkan   Jangan melihat hasil fotonya saja,
              dipilihnya karena dirinya tidak   hobi yang dijadikan pekerjaan.   tapi prosesnya juga harus dihargai.
              mau berurusan dengan model.        Tirto menyampaikan, kehidupan   Karena rupiahnya ada di situ
              “Pernah saya motret model,       bidang fotografi di masa pandemi   bukan hasil akhir,” timpalnya.
              namun akhirnya saya menilai      memang mengalami berbagai           Yang tidak disadari oleh para
              banyak mudharatnya. Sementara    kendala dan kesulitan. Adanya     fotografer, sambung Tirto, saat
              memotret pabrik objeknya adalah   penerapan protokol kesehatan     mereka memberi harga kepada
              mesin,” kilahnya.                berpengaruh pula pada penurunan   klien, mereka tidak melihat bahwa
                Dikatakannya, memotret pabrik   order jasa fotografi.            dibalik upaya mendapatkan
              juga bukanlah hal yang mudah.      “Banyak klien yang batal. Tetapi   hasil yang baik ada proses yang
              Karena di saat membuat industrial   kita harus tetap eksis sampai   dilakukan.
              fotografi atau company profile   pandemi yang kita tidak tahu kapan   Pendidikan fotografi yang
              suatu perusahaan, ia tetap harus   waktu ini berakhir. Salah satu cara   dimiliki merupakan sebuah
              memotret objek manusia. “Ada     yang bisa dilakukan adalah dengan   investasi. “Investasi pendidikan
              direktur dan juga karyawan. Ada   ikut aktif berperan di media sosial   ini yang kadang-kadang tidak
              foto human interest, potrait,    supaya orang tahu bahwa kita      dihargai oleh fotografer sendiri.
              landscape, foto produk, interior dan   masih eksis,” kata Tirto.   Sehingga ketika ia membuat
              eksterior, semua ada di industrial   Ia menegaskan, memang secara   harga, hal itu tidak dihitung,”
              fotografi.                       ekonomi pemasukan fotografer      tukas penggagas dan pemberi
                “Ternyata tidak mudah          menurun akibat pandemi, tetapi    materi kegiatan workshop
              membuat company profile. Jadi    sampai kapanpun dunia fotografi   Komunitas Galeri Bau Tanah
              tidak semata-mata memotret       akan tetap ada. “Fotografi tidak   yang berlokasi dibilangan Cikini
              mesin tetapi saya juga harus     akan hilang karena masih tetap    Jakarta itu. l dep/es



                                                                           TH. 2019      EDISI 171      PARLEMENTARIA     69
                                                                          TH. 2021      EDISI 194      PARLEMENTARIA                        69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74