Page 8 - MAJALAH 194
P. 8
LAPORAN UT AMA
Mendidik Manusia Indonesia
Berperadaban
Pentingnya suatu negara memiliki SDM unggul merupakan solusi dalam menyelesaikan per-
masalah bangsa. SDM unggul yang dikehendaki negara merupakan kapital intelektual yang
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, serta siap menghadapi era globalisasi.
Saat ini bangsa bertindak cepat, tepat, dan mampu Konsep ini seyogyanya mengajak
Indonesia beradaptasi dengan baik dalam murid keluar kelas untuk belajar dari
dihadapkan mengantisipasi sekaligus mengatasi dunia sekitarnya, tetapi kurikulum
pada tantangan dampak negatif dari gelombang saat ini begitu padat sehingga
eksternal berupa perubahan besar tersebut. menutup petualangan. Di dunia
hadirnya revolusi Demi menjawab tantangan zaman, nyata kemampuan berkarya dan
industri 4.0 para pemangku kepentingan berjibaku berkolaborasi akan menentukan
yang bertumpu merumuskan Peta Jalan Pendidikan kesuksesan anak, bukan kemampuan
pada cyber-physical system, dengan 2020-2035. Wakil Ketua Komisi X menghapal.
didukung oleh kemajuan teknologi, DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti Setiap anak memiliki kebutuhan
basis informasi, pengetahuan, inovasi, mengungkapkan, bahwa poin penting berbeda, tetapi keseragaman telah
dan jejaring, yang menandai era dalam pembahasan Peta Jalan mengalahkan keberagaman sebagai
penegasan munculnya abad kreatif. Pendidikan (PJP) adalah merdeka
Tantangan lainnya yang bersifat belajar. “Yang isinya mengurangi
internal, berupa gejala melemahnya hal-hal yang tidak penting yang
mentalitas anak-anak bangsa sebagai diterima anak-anak. Memerdekakan
dampak maraknya simpul informasi pikir anak-anak supaya lebih aware
dari media sosial. Menghadapi kepada lingkungan, dan menuntut
tantangan itu semua tentu harus partisipasi tambahan dari masyarakat
diimbangi dengan pendidikan yang dan keluarga lebih banyak,” papar
bermutu supaya dapat menjamin Agustina dalam kesempatan
tumbuh kembangnya SDM yang wawancara dengan Parlementaria,
berkualitas, yang akhir Februari lalu.
bisa Dalam konsep merdeka belajar,
diharapkan potensi anak tidak hanya
diukur dari hasil ujian semata.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI
Agustina Wilujeng Pramestuti.
Foto : Jaka/nvl
8 PARLEMENTARIA EDISI 194 TH. 2021