Page 22 - BULETIN 1139
P. 22
BULETIN
BULETIN Parlementaria
Revitalisasi Pabrik Gula harus
KOMISI VI • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Sejalan dengan Kecanggihan
Teknologi
akil Ketua Komisi VI
DPR RI Mohamad
Hekal mengatakan,
W keinginan PT
Perkebunan Nusantara/PTPN (Persero)
terkait adanya lahan untuk penanaman
tebu dan juga revitalisasi pabrik gula
harus sejalan dengan kecanggihan
teknologi yang dimiliki oleh pabrik-
pabriknya. Ia menilai, pabrik milik PTPN
teknologinya masih kalah dengan
mesin-mesin milik pabrik swasta,
sehingga belum tentu efisien meskipun
telah direvitalisasi nantinya.
“Kalau mereka tidak bisa efisien,
bagaimana mereka akan membiayai
perkebunan tebu dengan bagus karena
HPP (harga pembelian pemerintah, red)
dari petani sudah tinggi. Saya bilang itu
tinggi karena pabrik kita tidak efisien
dan juga karena produktivitas lahannya
juga rendah,” ungkap Hekal di Pendopo
Istana Mangkunegaran Surakarta Solo,
Jawa Tengah, Kamis (18/2).
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini
berharap produktivitas lahan ke
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal. Foto : Nadia/Man
depannya bisa ditingkatkan lagi. “Hari ini
misalnya 1 hektar itu bisa menghasilkan
60 sampai 70 ton tebu, kalau bisa “Kalo menurut pengalaman saya
ditingkatkan lagi menjadi 100. Itu adalah di Komisi VI, salah satu utamanya
peningkatan produktivitas yang sangat adalah kita tidak serius merevitalisasi
signifikan,” ungkapnya. SALAH SATU UTAMANYA pabrik gula karena kita juga tidak
Lebih lanjut Hekal berpandangan, jika ADALAH KITA TIDAK fokus di situ. Akhirnya kita kalah saing
pabrik milik PTPN ini bisa meningkatkan SERIUS MEREVITALISASI dengan swasta. Kalau mau fokus,
rendemen yang pada umumnya antara bukan hanya pabrik, tapi juga di lahan
6 sampai 7 tahun, menjadi 10 tahun PABRIK GULA KARENA tebu dan pertanian tebu. Keduanya
sebagaimana pabrik-pabrik swasta, KITA JUGA TIDAK FOKUS harus bergandengan. Yang pasti harus
tentu ini akan menghasilkan cost yang DI SITU. AKHIRNYA KITA pabriknya dulu, karena kalau lahan
efisien. Sehingga HPP dari petani juga KALAH SAING DENGAN tebu produktivitasnya sudah tinggi
dapat turun jauh, sehingga sudah tidak SWASTA. pabriknya tetap tua, ya nanti tidak akan
mungkin akan terdengar lagi keluhan bisa meningkatkan produktivitas,” tutup
petani yang kesusahan. legislator dapil Jateng IX itu. ndy/es
22 Nomor 1139/I/III/2021 • Maret 2021 Nomor 1139/I/IV/2021 • Maret 2021 23